Pemerintah akan melakukan rapat bersama Presiden Jokowi guna membahas rencana pengaturan BBM bersubsidi tepat sasaran pada pekan depan.
Foto: Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak non subsidi di SPBU kawasan Jakarta, Rabu . Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan bahwa pemerintah akan melakukan rapat bersama Presiden RI Joko Widodo guna membahas rencana pengaturan Bahan Bakar Minyak bersubsidi tepat sasaran pada pekan depan.
Yang pasti, Luhut menegaskan bahwa ke depannya tidak akan ada kenaikan harga BBM melainkan hanya menerapkan kebijakan BBM bersubsidi tepat sasaran. "Jadi tidak akan ada, 132 juta pengendara sepeda motor tidak akan terpengaruh sama sekali dengan rencana yang saya sebutkan tadi," tandasnya.
Menko Marves Esdm Bbm Bbm Subsidi Pertalite Solar Jokowi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Siap-Siap Aturan Kriteria Terbaru Pengguna BBM Subsidi Segera TerbitKementerian ESDM tengah memfinalisasi aturan mengenai siapa saja yang berhak menggunakan BBM bersubsidi.
Baca lebih lajut »
Siap-Siap Bahlil Akan Rilis Aturan Kriteria Pengguna BBM SubsidiKementerian ESDM akan menerbitkan aturan kriteria pengguna BBM subsidi, ini bocorannya
Baca lebih lajut »
Kriteria Pengguna BBM Subsidi Diperketat, Bahlil Siap Rilis AturannyaMenteri ESDM Bahlil Lahadalia akan merilis aturan kriteria pengguna BBM subsidi
Baca lebih lajut »
1 Oktober Isi BBM Subsidi Disesuaikan per Kriteria, Jokowi Buka SuaraPresiden RI Jokowi buka suara perihal kebijakan kriteria pengguna BBM subsidi per 1 Oktober 2024
Baca lebih lajut »
Pengetatan Kriteria Pengguna BBM Subsidi Tinggal Tunggu Restu JokowiKriteria pengguna BBM subsidi hanya tinggal menunggu keputusan Presiden RI Jokowi
Baca lebih lajut »
BBM Subsidi Diperketat, Pemilik Fortuner-Pajero Siap-Siap 'Boncos'Pemerintah RI akan mempertajam siapa saja yang berhak membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi seperti Pertalite (RON 90) dan solar subsidi.
Baca lebih lajut »