Masih banyak warga yang taat protokol kesehatan COVID-19 di Jawa Barat
Liputan6.com, Jakarta Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menilai, warga Kota Bandung kembali tidak disiplin setelah diberlakukannya masa Adaptasi Kebiasaan Baru .
Ema menyebutkan berdasarkan kebutuhan karena situasi dan kondisi mobilitas aktivitas masyarakat, rencananya akan didirikan cek poin kembali. Tetapi lanjut Ema, berbeda dengan dengan cek poin saat pembatasasan sosial berskala besar . "Katakanlah di ring 2, secara lokasi sangat potensial terjadi kerumunan, seperti Jalan Asia Afrika, Dago, Jalan Riau, Jalan Lingkar Selatan. Intinya untuk kembali mendisiplinkan warga masyarakat. Rencananya akan ada buka tutup jalan," Ema menerangkan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
UPDATE 17 Juli: Tambah 1.489, Pasien Covid-19 Sembuh dari Covid-19 Jadi 41.834Mereka dinyatakan sembuh setelah menjalani dua kali tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Baca lebih lajut »
Shopee Liga 1 2020 Bisa Lanjut Tanpa Rekomendasi Gugus Tugas COVID-19?Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 belum memberikan izin sepakbola. Mungkinkah Shopee Liga 1 2020 dilanjut tanpa rekomendasi Gugus Tugas? shopeeliga1 newnormal via detiksport
Baca lebih lajut »
Relawan Gugus Tugas Covid-19 Bagikan Program 20 Ribu Bansos |Republika OnlineProgram pembagian bantuan untuk penuhi aspek keadilan sosial di masyarakat.
Baca lebih lajut »
Kepala Gugus Tugas: Covid-19 Bukan Rekayasa, bukan Konspirasi'Covid-19 menjadi mesin pembunuh, ibaratnya Covid-19 ini adalah malaikat pencabut nyawa,' kata Doni.
Baca lebih lajut »
Ketua DPRD Positif Covid-19, Ketua Gugus Tugas Pekalongan Akan Gelar Rapid Test MassalKata Asip, pihaknya sudah melakukan rapid test kepada seluruh anggota keluarga Hindu, hasilnya tidak ada yang reaktif.
Baca lebih lajut »
Gugus Tugas: Bukan Jenazah Covid-19 yang Jadi Sumber Penularan, melainkan KerumunanMasyarakat diingatkan agar tidak membuat kerumunan saat mengantarkan jenazah yang terkena Covid-19.
Baca lebih lajut »