Kelompok miskin maupun kaya secara nyata menikmati peningkatan pengeluaran. Namun peningkatan pengeluaran tidak merata untuk seluruh kelompok masyarakat. Inflasi via detikfinance
- Pertumbuhan ekonomi yang terjadi belasan tahun Indonesia memang mampu menurunkan angka kemiskinan. Namun hal itu tak mampu berimbas besar pada rasio ketimpangan atau gini ratio.
Menurut Arif Budimanta, dalam bukunya yang berjudul Pancasilanomics: Jalan Keadilan dan Kemakmuran, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan selama 15 tahun bisa mengurangi kemiskinan dan mendorong perkembangan kelas menengah. Sayangnya selama itu juga ternyata menguntungkan 20% penduduk terkaya.Gurita Bisnis Para Konglomerat Jadi 'Bom Waktu' ke Ekonomi RI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Danbrig: Wamena dan Ilaga makin kondusifKomandan Brigade Infanteri 20 Ima Jaya Keramo/Divisi 3 Kostrad Kolonel Inf Charles Sagala menyebut situasi kamtibmas di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya ...
Baca lebih lajut »
Turki Makin Songong, Yunani Minta Bantuan AmerikaPerdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mendesak Amerika Serikat menggunakan pengaruhnya untuk meredam ketegangan dengan Turki di Mediterania Timur, Sabtu (5/10). Turki
Baca lebih lajut »
Verona raih kemenangan kedua, Sampdoria makin terpurukVerona meraih kemenangan kedua musim ini setelah menundukkan tamunya Sampdoria dengan skor 2-0 dalam pertandingan Liga Italia yang dimainkan di Stadion Marc ...
Baca lebih lajut »
Harga Baru Mobil Murah Makin Mahal, Tengok Bekasnya Masih Ada Rp 60 JutaanHarga mobil bekas untuk segmen LCGC belum berpengaruh banyak atas kenaikan BBN di Oktober 2019.
Baca lebih lajut »
Instagram Makin Ramah Sebagai Wadah Jual BeliInstagram resmi menambahkan fitur dengan dukungan teknologi Augmented Reality (AR), bagi perusahaan yang menjual produknya di platform mereka. Instagram
Baca lebih lajut »