Puluhan suporter SFC dari Singa Mania membawa keranda jenazah ke Kantor Gubernur Sumsel. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kondisi SFC saat ini.
detikSumbagselPuluhan suporter Sriwijaya FC dari Singa Mania membawa keranda jenazah ke kantor Gubernur Sumatera Selatan. Puluhan Suporter Sriwijaya FC dari Singa Mania membawa keranda jenazah ke Kantor Gubernur Sumatera Selatan. Keranda itu ditujukan untuk Pemprov Sumsel, sebagai simbol Sriwijaya FC sudah tiada.
Dalam orasinya, klub yang dibeli dengan APBD Sumsel berdasarkan persetujuan DPRD Sumsel, kini namanya sudah tenggelam. Dia juga menyampaikan berbagai persoalan yang kini terjadi di tubuh Sriwijaya FC. Pertama, Sriwijaya kini bermain di kompetisi Liga 2 dan kesulitan tembus Liga 1.
"Tidak ikut pertandingan di Piala Presiden mendatang. Tetakhir, masih menunggak gaji atau honor pemain," ungkapnya.Dia mengkhawatirkan, permasalahan yang ada pada Sriwijaya FC bisa membuat klub bubar atau terjun bebas ke Liga 3. Dia meminta dukungan gubernur untuk membantu dan mencarikan solusi terhadap persoalan tersebut.
Sriwijaya Fc Keranda Singa Mania
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tak Ada Kesulitan yang Tak Ada Jalan Keluar, Jargon Ini Tepat Disematkan Marrio BarriosBerita Tak Ada Kesulitan yang Tak Ada Jalan Keluar, Jargon Ini Tepat Disematkan Marrio Barrios terbaru hari ini 2024-06-29 21:46:40 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Ribka PDIP: Kalau Tak Ada Reformasi, Tak Ada Anak Tukang Kayu jadi PresidenMenurut Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning, kalau tak ada peristiwa Kudatuli maka tak ada Reformasi.
Baca lebih lajut »
Merayakan Kopi Sumsel dari Pinggir SungaiSumsel memecahkan rekor Muri ”Minum Kopi Serentak Terbanyak di Pinggir Sungai” untuk mendongkrak nama kopi Sumsel.
Baca lebih lajut »
Dicap Kasus Musiman, KPK Bantah Ada Motif di Balik Pengejaran Harun Masiku: Tak Ada Unsur Politik!'Semua tindakan penyidikan yang dilakukan tidak dalam rangka unsur politik.'
Baca lebih lajut »
Ribka PDIP: Kalau Tidak Ada Kudatuli, Tak Ada Anak Tukang Kayu Jadi PresidenKetua DPP PDIP Ribka Tjiptaning menyebut, peristiwa Kudatuli yang terjadi pada 27 Juli 1996 merupakan pemantik lahirnya iklim demokrasi sekaligus mengakhiri hegemoni Presiden Soeharto.
Baca lebih lajut »
Kisah Profesor Sesungguhnya: Ada yang Tak Mau Dipanggil Prof, Ada yang 30 Tahun MengajarDi tengah ramai pemberitaan banyak orang yang ingin mendapat gelar profesor dengan berbagai cara, tapi ada yang justru tak ingin gelarnya dipakai
Baca lebih lajut »