Merek-merek besar mulai ekspansi ke luar pusat perbelanjaan atau mal dan memilih mendirikan outlet sendiri.
banyak memiliki kelemahan, karena konsumen tidak bisa memperkirakan barang yang akan dibeli seperti apa.
Ketika memerlukan investasi mesin, untuk memperbarui hal tersebut memang harus dibutuhkan bantuan dari sektor lembaga keuangan. Ia menguraikan biaya impor yang cukup mahal dari segi logistik, membuat harga barang juga menjadi lebih mahal ketika sampai di Indonesia.outletHal tersebut terjadi pada merek besar pada sektor seperti McDonalds, Yoshinoya, Hokben.
Terpisah, Wakil Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia DPC Soloraya, Bambang Sunarno, menjelaskan sektor ritel di Soloraya sudah cukup pulih seusai pandemi, namun masih berproses.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kroasia Harapkan Lonjakan Pariwisata Tahun ini Setelah Masuk Zona SchengenPariwisata menyumbang 20 persen dari ekonomi Kroasia dan setelah kemerosotan selama pandemi Covid-19, sektor ini pulih pada 2022.
Baca lebih lajut »
Jokowi Ungkap Penanganan Pandemi COVID-19 Kerja Terberat Masa PemerintahannyaPresiden RI Joko Widodo mengungkapkan penanganan pandemi COVID-19 sebagai pekerjaan terberat dalam masa pemerintahannya yang sudah berlangsung sejak 2014.
Baca lebih lajut »
Sebentar Lagi Fase Endemi Dimulai, Jokowi: Kalau Kena Covid-19 BayarKepala Negara mengakui, dulu dirinya tidak dapat membayangkan kapan pandemi Covid-19 di Tanah Air selesai.
Baca lebih lajut »
Grab Singapura Merencanakan PHK Massal Terbesar Sejak PandemiGrab Holdings Ltd. (GRAB) dikabarkan bakal segera melakukan PHK massalnya sejak pandemi covid-19 menghantam.
Baca lebih lajut »
Persis Solo vs Jeonbuk Hyundai Motors: Dari Olahraga, Merembet ke Sektor OtomotifLaga persahabatan antara Persis Solo versus Jeonbuk Hyundai Motors di Stadion Manahan telah usai (17/6/2023). Tim tamu menang 2-1 di laga ini.
Baca lebih lajut »
Subsidi Sasar Masyarakat Berpenghasilan Tidak Tetap Sektor InformalMasyarakat berpenghasilan tidak tetap dan bekerja di sektor informal kini berpeluang mendapatkan rumah bersubsidi. Pengetatan syarat dinilai positif agar subsidi tidak salah sasaran. Ekonomi AdadiKompas Kompas58
Baca lebih lajut »