Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan, meski pagi ini menguat, rupiah tetap diprediksi melemah pada perdagangan hari ini.
Seperti dilansir dari Antara,Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat 43 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.177 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.220 per dolar AS.
"Karena pasar masih mewaspadai ekskalasi konflik di Timur Tengah dan sinyal the Fed mungkin akan menunda kenaikan suku bunga acuannya karena inflasi AS sulit turun," ujarnya saat dihubungi Suara, Kamis .Sedangkan, imbal hasil atau yield obligasi pemerintah Indonesia bergerak naik tajam pada perdagangan kemarin. Yield tenor 1 tahun naik dari 6,4% ke 6,83%, dan tenor 10 tahun dari 6,93 ke 7,03%.
"Kenaikan yield ini bisa mengindikasikan tekanan jual yang tinggi keluar dari pasar obligasi Indonesia dan memberikan tekanan ke rupiah," jelas Ariston. Di sisi lain, Ariston melihat indeks dolar AS pagi ini terlihat sudah bergerak turun dari 106,2 ke kisaran 105,9. Konsolidasi dollar AS Ini bisa membantu rupiah tidak melemah terlalu jauh hari ini.
"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp 16.250, dengan potensi support di kisaran Rp 16.180," kata dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rupiah Anjlok Setelah Libur Lebaran Imbas Serangan Iran ke Israel, Tembus Rp 16.000Penurunan rupiah ini imbas dari konflik Iran dan Israel, serta sentimen penundaan pemotongan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).
Baca lebih lajut »
Iran Hingga AS Buat IHSG-Rupiah Babak Belur, Ada Peluang Rebound?Ketidakpastian global akibat konflik Iran-Israel membuat safe haven laris, sementara pasar ekuitas dan rupiah anjlok
Baca lebih lajut »
Data AS Ini Bikin Pelaku Pasar Waswas, Rupiah Anjlok ke Rp15.775/US$Rupiah anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Baca lebih lajut »
Rupiah Anjlok ke 16.000 per Dolar AS, BI Sibuk Intervensi PasarBank Indonesia akan selalu berada di pasar untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah. Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah eskalasi konflik global yang terjadi saat ini.
Baca lebih lajut »
Patut Dicoba! Ini Pilihan Investasi yang Tetap Untung Meski Rupiah Anjlok Pasca Serangan Iran ke IsraelBerikut ini beberapa alternatif investasi yang relatif aman saat Rupiah anjlok.
Baca lebih lajut »
Rupiah Ambruk ke Rp16.000/US$, Menperin Ungkap Efek BahayanyaRupiah anjlok bahkan sempat tembus Rp16.200 per dolar AS di sesi awal perdagangan hari ini.
Baca lebih lajut »