Serba-Serbi dan Kontroversi di Ujung Masa Kinerja Legislasi

Indonesia Berita Berita

Serba-Serbi dan Kontroversi di Ujung Masa Kinerja Legislasi
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 37 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 63%

Produktivitas legislasi DPR 2014-2019 turun dibandingkan DPR periode sebelumnya.

Massa kerja DPR periode 2014-2019 telah berakhir ditandai dengan Rapat Paripurna pada Senin . Di bidang legislasi, DPR yang dipimpin oleh Bambang Soesatyo berhasil menyelesaikan pembahasan 91 rancangan undang-undang dan menyetujuinya menjadi UU, dengan perincian, 36 RUU dari daftar Prolegnas 2015-2019 serta 55 RUU Kumulatif Terbuka. Empat RUU yang telah selesai dibahas ditunda pengesahannnya menyusul masifnya gelombang demonstrasi mahasiswa dan masyarakat sipil.

Revisi Undang-undang tersebut, terkesan menambah banyak jumlah RUU. Padahal, DPR hanya mengubah beberapa pasal. Dari segi kualitas, kinerja legislasi DPR pun layak dikritisi. Masih menurut Formappi, produk legislasi DPR dibuat untuk melayani kepentingan elite saja bukan untuk rakyat. Yang paling mencolok adalah UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD .

Adapun, RUU yang selama ini dinilai kalangan masyarakat sipil berhubungan dengan hajat hidup orang banyak seperti RUU Larangan Minuman Beralkohol dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual , gagal disahkan oleh DPR periode 2014-2019 menjadi UU. Dua RUU itu kini bahkan tidak jelas nasibnya apakah akan dilanjutkan pembahasannya ke DPR periode selanjutnya atau malah dihentikan.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Melihat Kinerja Legislasi DPR 2014-2019, UU KPK Jadi Puncak KontroversiMelihat Kinerja Legislasi DPR 2014-2019, UU KPK Jadi Puncak KontroversiMasa kerja DPR Periode 2014-2019 akan berakhir pada 30 September 2019. Salah satu tugas DPR adalah legislasi. Lalu seberapa efektif DPR dalam fungsi tersebut? DPR UUKPK
Baca lebih lajut »

INFOGRAFIK: Kontroversi DPR 2014-2019INFOGRAFIK: Kontroversi DPR 2014-2019Kinerja para anggota dewan menjadi sorotan, terutama mengenai berbagai kontroversi yang terjadi dalam perjalanan lima tahun ini - Tren
Baca lebih lajut »

Sekjen DPR: Kalau Stamina Kuat Pelantikan Pimpinan DPR Digelar Besok MalamSekjen DPR: Kalau Stamina Kuat Pelantikan Pimpinan DPR Digelar Besok MalamPemilihan pimpinan DPR RI periode 2019-2024 akan digelar besok. Sekjen DPR mengatakan jika memungkinkan pelantikan pimpinan DPR bakal digelar besok malam. DPR PelantikanAnggotaDPR
Baca lebih lajut »

Kisah Azis Syamsuddin: Dulu Ditunjuk Novanto Jadi DPR-1, Kini Jadi Waka DPRKisah Azis Syamsuddin: Dulu Ditunjuk Novanto Jadi DPR-1, Kini Jadi Waka DPRPartai Golkar berhak atas satu kursi pimpinan DPR periode 2019-2024. Nama Azis Syamsuddin hampir pasti mengisi posisi tersebut. Seperti apa kisah Azis? AzisSyamsuddin PartaiGolkar
Baca lebih lajut »

Jejak Para Anggota DPR 2014-2019 yang Terjerat Kasus KorupsiJejak Para Anggota DPR 2014-2019 yang Terjerat Kasus KorupsiMasa kerja para anggota DPR periode 2014-2019 akan segera habis. Berikut daftar anggota DPR 2014-2019 yang terjerat kasus korupsi: AnggotaDPR Korupsi
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-25 08:17:20