Militer AS meminta maaf karena serangan drone-nya di Kabul ternyata tewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak.
Presiden AS Joe Biden menunduk saat memberikan pidato, tentang upaya penarikan berkelanjutan di Afghanistan, dari Ruang Timur Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Kamis . ANTARA FOTO/REUTERS/Evelyn Hockstein/WSJ/djo.Washington - Militer Amerika Serikat, Jumat , meminta maaf karena serangan pesawat nirawak yang dilakukannya di Kabul pada Agustus ternyata menewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak.
Dia mengatakan sekarang dirinya beranggapan bahwa orang-orang yang terbunuh itu kemungkinan bukan para anggota cabang ISIS, ISIS-Khorasan, ataupun ancaman bagi pasukan AS. Terbunuhnya warga sipil, dalam serangan yang dilakukan oleh pesawat nirawak dari luar Afghanistan, menimbulkan pertanyaan tentang masa depan serangan kontraterorisme AS di negara itu.
Pengumpulan informasi intelijen di sana terhenti sejak pasukan AS ditarik dari Afghanistan pada Agustus.Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan serangan pesawat tak berawak itu menewaskan seseorang bernama Ahmadi, yang bekerja untuk organisasi nirlaba Nutrition and Education International. "Kami sekarang tahu bahwa tidak ada hubungan antara Ahmadi dan ISIS-Khorasan. Kegiatannya pada hari itu sama sekali tidak berbahaya dan sama sekali tidak terkait dengan ancaman yang kami yakini akan kami hadapi," kata Austin dalam pernyataannya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Militer AS Minta Maaf atas Serangan Drone yang Tewaskan 10 Warga Sipil di KabulMiliter AS meminta maaf atas serangan drone di Kabul bulan lalu yang menewaskan sebanyak 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak.
Baca lebih lajut »
AS Akui Serangan di Kabul Tewaskan 10 Warga Sipil bukan Militan ISISSerangan itu, kata McKenzie, dimaksudkan untuk menargetkan operasi ISIS yang diduga oleh intelijen AS bertujuan untuk menyerang bandara Kabul.
Baca lebih lajut »
Militer AS Minta Maaf atas Serangan Drone yang Tewaskan 10 Warga Sipil di KabulMiliter AS meminta maaf atas serangan drone di Kabul bulan lalu yang menewaskan sebanyak 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak.
Baca lebih lajut »
AS Akui Serangan di Kabul Tewaskan 10 Warga Sipil bukan Militan ISISSerangan itu, kata McKenzie, dimaksudkan untuk menargetkan operasi ISIS yang diduga oleh intelijen AS bertujuan untuk menyerang bandara Kabul.
Baca lebih lajut »
Kepala Pentagon Meminta Maaf atas Serangan Drone di AfghanistanMenteri Pertahanan Lloyd Austin meminta maaf, Jumat (17/9), ketika Pentagon mundur dari pertahanannya terhadap serangan pesawat tak berawak yang menewaskan beberapa warga sipil di Afghanistan bulan lalu. Hasil kajian atas serangan itu mengungkapkan hanya warga sipil yang tewas dalam serangan...
Baca lebih lajut »
Tewaskan 10 Orang,AS Akui Salah dalam Serangan di AfghanistanAmerika Serikat mengakui kesalahan saat melakukan serangan di Afghanistan pada 29 Agustus lalu yang menewaskan 10 warga sipil.
Baca lebih lajut »