Disney World mulai September 2020 berencana mengurangi waktu operasional 1-2 jam, selama pandemi virus corona (Covid-19).
TEMPO.CO, Jakarta - Disney World akan memotong jam kunjungan taman hiburan pada September 2020. Rencana itu akan dilakukan karena penurunan jumlah kunjungan selama pandemi virus corona , seperti dilaporkan USA Today.Disney mengurangi jam operasional di Magic Kingdom dan beberapa taman hiburan lainnya di Florida. Magic Kingdom, Epcot, Hollywood Studios, Animal Kingdom akan memangkas waktu operasional sekitar satu jam atau dua jam per-hari pada 8 September.
Sebelum dibuka lagi pada Juli dengan penerapan protokol kesehatan, Disney World sempat tutup selama hampir empat bulan. Saat dibuka taman hiburan mengalami penurunan drastis, terutama pengunjung dari perjalanan jarak jauh.Sejak dibuka kembali, Walt Disney World telah beroperasi mengurangi kapasitas jumlah itu pengunjung. Hal itu untuk memastikan keselamatan pengunjung mengikuti protokol kesehatan, seperti dikutip dari Deadline.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Covid-19 Mimpi Buruk Bagi Disney
Baca lebih lajut »
Disney+ Hotstar Berikan |em|Streaming|/em| Bebas Iklan |Republika OnlineDisney+ Hotstar juga memberikan layanan pengunduh film.
Baca lebih lajut »
Presiden Pantau Proses Uji Klinis dan Produksi Vaksin Covid-19Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke laboratorium dan pabrik vaksin milik Biofarma di Bandung.
Baca lebih lajut »
Presiden Pantau Proses Uji Klinis dan Produksi Vaksin Covid-19Kunjungan ini memastikan proses Uji Klinis tahap 3 dan persiapan produksi vaksin COVID-19 dari Sinovac, Cina, berjalan lancar. jokowi vaksincovid covid19
Baca lebih lajut »
Kepala BNPT Kunjungi 5 Mantan Napiter yang Kini Ternak Ayam |Republika OnlineKunjungan Kepala BNPT ke napiter bagian dari silaturahim.
Baca lebih lajut »
Kebijakan Trump Pangkas Pajak Penghasilan Diramal Angkat IHSGIHSG diramal menguat pada Rabu (12/8) ditopang oleh kebijakan pemangkasan pajak penghasilan yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
Baca lebih lajut »