Eros menyampaikan bahwa rakyat Indonesia masih memiliki budaya ketimuran yang tahu cara menghormati orang lain.
Menurut Eros, fenomena itu bisa dilihat dari banyaknya pendapat miring tentang Jokowi yang datang dari akademisi hingga ibu-masyarakat biasa.
Suara-suara 'perlawanan' tersebut rata-rata mengandung protes serupa. Eros melanjutkan, puncak dari gejolak itu terjadi akibat sikap ambisi Jokowi untuk menaikan karir politik anak-anak dan menantunya secara cepat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Capai Titik Tertinggi dalam Sejarah, Harga Emas Diperkirakan Masih Akan Terus MenjulangTak hanya sentimen penurunan suku bunga, harga emas juga banyak dipengaruhi oleh sentimen ketegangan geopolitik global.
Baca lebih lajut »
Transformasi layanan publik melalui Mal Pelayanan PublikPada tahun 2023, Indonesia meluncurkan inisiatif Mal Pelayanan Publik (MPP) untuk merevolusi layanan publik, yang menandai lompatan signifikan menuju ...
Baca lebih lajut »
Transformasi Erina Gudono, Jauh Beda dari Remaja hingga Jadi Calon IbuIstri Kaesang Pangarep tersebut dibicarakan secara negatif oleh publik karena beragam alasan.
Baca lebih lajut »
Luhut Larang Pejabat Cawe-cawe soal Pengadaan BarangMenko Marves Luhut menegaskan larangan bagi pejabat publik untuk cawe-cawe demi menjaga kepercayaan publik.
Baca lebih lajut »
Tren Pengabaian Publik dalam Penyusunan Undang-Undang BerlanjutKendati pembahasan ketiga RUU disorot publik karena singkat dan tak libatkan publik,Menkumham justru sebut sebaliknya.
Baca lebih lajut »
Eros Djarot ungkap inspirasi lagu dalam album 'Badai Pasti Berlalu'Pengarah musik album "Badai Pasti Berlalu" Eros Djarot mengungkapkan cara mendapat inspirasi saat proses kreatif penciptaan lagu-lagu dalam album ...
Baca lebih lajut »