Senator Mengusulkan AS Membeli Sistem S-400 dari Turki |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Senator Mengusulkan AS Membeli Sistem S-400 dari Turki |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 92 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 40%
  • Publisher: 63%

AS rayu Turki jual S-400 yang dibeli Rusia dengan imbalan dilibatkan pembuatan F-35.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator Amerika Serikat mengusulkan kepada pemerintah untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Turki. AS bisa membeli sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia dari Turki untuk meredakan ketegangan antara kedua sekutu NATO tersebut.

Pekan lalu, senat mayoritas dari Partai Republik John Thune, mewakili South Dakota, mengusulkan amandemen Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2021 yang akan memungkinkan pemerintah AS melakukan pembelian S-400, dengan menggunakan dana pengadaan rudal Angkatan Darat AS, sebagaimana dilaporkan Defense News beberapa waktu lalu. AS pun membujuk Turki jika mau menjual S-400 ke AS, mereka akan dilibatkan untuk pengembangan jet tempur generasi ke-5, yaitu F-35 Lightning II.

"Saya pikir AS membeli S-400 dari Turki adalah cara yang cerdas untuk mengeluarkan Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan dari kemacetan yang dilakukannya. Kami hanya ingin mengeluarkan sistem dari Turki ... dan jika memungkinkan orang-orang Turki untuk mengambil bagian dalam F-35 lebih baik," kata Jim Townsend, mantan pejabat Pentagon untuk kebijakan Eropa dan NATO seperti dikutip oleh laporan itu.

Dikutip dari Defenseworld.net, ketegangan AS dan Turki meningkat setelah negara yang dipimpin Presiden Erdogan tersebut membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia sebesar 2,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 36,29 triliun pada 2017. Upaya Washington untuk membujuk Ankara guna membuang sistem pertahanan udara menjadi sia-sia. Segera setelah Rusia mulai mengirim S-400 ke Turki pada Juli 2019, AS mengeluarkan nama Turki dari daftar mitra program F-35.

Selain itu, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, Jim Risch telah memperkenalkan amandemen lebih keras yang dapat menampar Turki dengan sanksi berdasarkan CAATSA 30 hari, setelah NDAA mulai berlaku. Meskipun Thune dan Risch merupakan dua senator berpengaruh, namun tidak ada jaminan pertimbangan mereka untuk mendorong amandemen NDAA bakal dimasukkan besar-besaran. BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Persepektif Republika.co.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Ditekan Banyak Pihak, Erdogan: Hagia Sophia Kedaulatan Turki |Republika OnlineDitekan Banyak Pihak, Erdogan: Hagia Sophia Kedaulatan Turki |Republika OnlineErdogan tetap mengusulkan perubahan status Hagia Sophia dari museum ke masjid.
Baca lebih lajut »

Ditekan Banyak Pihak, Erdogan: Hagia Sophia Kedaulatan Turki |Republika OnlineDitekan Banyak Pihak, Erdogan: Hagia Sophia Kedaulatan Turki |Republika OnlineGereja Ortodoks Rusia tidak memahami alasan pemerintah Turki mengubah Hagia Sophia menjadi masjid. Erdogan tetap mengusulkan perubahan status Hagia Sophia dari museum ke masjid. Erdogan HagiaSophia
Baca lebih lajut »

Bima Arya: Kepadatan KRL Karena Sistem Shift Belum Efektif |Republika OnlineBima Arya: Kepadatan KRL Karena Sistem Shift Belum Efektif |Republika OnlinePembagian shift kerja terlalu singkat, yaitu pukul 07.30 WIB dan 10.00 WIB.
Baca lebih lajut »

Roket Sasar Bandara Baghdad Setelah AS Uji Sistem Pertahanan |Republika OnlineRoket Sasar Bandara Baghdad Setelah AS Uji Sistem Pertahanan |Republika OnlineSerangan roket sempat menargetkan kedutaan besar AS di Baghdad
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-26 01:18:51