Kemenag mengajukan permohonan agar Kerajaan Arab Saudi dapat membuka fasilitas fast track baru di Indonesia.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama telah mengajukan permohonan agar Kerajaan Arab Saudi dapat membuka fasilitas fast track baru di Indonesia bagi jemaah haji.
"Saat ini, kebijakan Saudi bahwa satu negara hanya ada satu fast track. Kita akan coba mencari jalan lain, setidak-tidaknya selain di Jakarta, bisa juga di Solo," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa . Bila ada kuota yang tidak terpakai, ujarnya, maka kuota tersebut akan diprioritaskan untuk jemaah haji asal Indonesia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mamajukan Hak, Arab Saudi Akan Pekerjakan 80 Pengemudi Wanita di Bandara KerajaanDalam rangka memajukan hak perempuan, Arab Saudi akan mempekerjakan lebih dari 80 pengemudi taksi wanita di empat bandara Kerajaan Arab Saudi.
Baca lebih lajut »
Arab Saudi dan Iran Sepakat Normalisasi, Pengamat: Bukan Berarti Kembali Saling PercayaKesepakatan mengejutkan terjadi setelah Arab Saudi dan Iran sama-sama setuju untuk melakukan normalisasi.
Baca lebih lajut »
Arab Saudi Akan Kaji Sistem 4 Hari Kerja dan 3 Hari Libur Dalam SepekanKerajaan Arab Saudi dikabarkan mempertimbangkan untuk mengganti sistem kerja mereka yakni empat hari dalam seminggu, dan tiga hari libur.
Baca lebih lajut »
Arab Saudi Luncurkan Maskapai Baru Riyadh Air, Target Layani 100 TujuanMaskapai baru ini diharapkan menambah hingga US$ 20 miliar untuk pertumbuhan PDB non-minyak Arab Saudi dan menciptakan lebih dari 200.000 lapangan pekerjaan baru.
Baca lebih lajut »
Arab Saudi Akan Dirikan Maskapai Baru, Riyadh AirPutra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada hari Minggu (12/3/2023) mengumumkan akan membentuk maskapai nasional baru, Riyadh Air.
Baca lebih lajut »
China Damaikan Arab Saudi-Iran, Xi Jinping 'Tampar' Joe BidenArab Saudi dan Iran sepakat untuk memulai hubungan diplomatik kembali.
Baca lebih lajut »