Razia dilakukan sebelum jam pelajaran berlangsung.
REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG - Guru Madrasah Ibtidaiyah di Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, merazia mainan lato-lato yang dibawa anak-anak ke sekolah. Sebab dinilai bisa membahayakan jika dimainkan.
Ia mengatakan, razia dilakukan sebelum jam pelajaran berlangsung. Guru-guru dibagi menjadi beberapa tim, sehingga razia bisa segera diselesaikan. Ia mengakui, razia ini beberapa kali dilakukan. Saat awal, banyak anak-anak yang membawa mainan ini, namun kini hanya beberapa saja yang ditemukan guru. Pihak sekolah juga berharap agar wali murid memeriksa barang bawaan anak-anak sebelum berangkat sekolah."Kami berharap anak-anak tidak membawa lato-lato ke sekolah," kata Miftahudin.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Jombang Taufiqurrahman mengatakan hingga sekarang belum ada larangan resmi terkait dengan membawa mainan lato-lato di sekolah. Namun, pihaknya juga mendukung jika dari sekolah mengeluarkan imbauan dan larangan untuk membawa mainan tersebut ke sekolah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dianggap Berbahaya, Guru MI di Jombang Razia Lato-Lato, Tas Siswa DigeledahGuru Madarasah Ibtidaiyah di Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, melakukan razia lato-lato di tas siswa.
Baca lebih lajut »
Disdikbud Lhokseumawe imbau sekolah razia lato-lato - ANTARA NewsANTARA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, meminta siswa tidak membawa permainan lato-lato ke lingkungan sekolah. Imbauan ...
Baca lebih lajut »
Dinkes Yogyakarta Edukasi Bahaya Chiki Ngebul di Sekolah-Sekolah |Republika OnlineJajanan tersebut banyak dikonsumsi oleh anak sekolah.
Baca lebih lajut »
Siswa Dilarang Main Lato-Lato di SekolahSuara bising yang tercipta dari pantulan mainan lato-lato dianggap mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Sejumlah sekolah melarang siswanya membawa mainan itu ke sekolah. Terlebih dari surat edaran dari Dinas Pendidikan yang melarang siswa membawa permainan itu ke sekolah.
Baca lebih lajut »