Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam keras pertempuran yang terjadi di Sudan.
Sebagai prioritas utama, Guterres mengimbau agar gencatan senjata berlangsung setidaknya selama momentum Idulfitri selama tiga hari. Hal itu guna memungkinkan warga sipil yang terjebak di zona konflik agar bisa menyelamatkan diri, mencari perawatan medis, dan mendapatkan makanan serta pasokan penting lainnya.
Mewakili PBB, ia menyatakan keprihatinan mendalam atas banyaknya warga sipil yang menjadi korban, situasi kemanusiaan yang buruk, dan prospek eskalasi lebih lanjut yang mengerikan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sekjen PBB Serukan Sudan Terapkan Gencatan Senjata Idul Fitri |Republika OnlinePertempuran di Sudan diharapkan bisa dihentikan tiga hari untuk hormati Idul Fitri
Baca lebih lajut »
Top 3 Dunia: Australia Kutuk Penyandera Pilot Susi Air, Gencatan Senjata Sudan GagalBerita Top 3 Dunia pada Kamis 20 April 2023 diawali oleh pernyataan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong yang mengutuk penyandera pilot Susi Air.
Baca lebih lajut »
Dokumen Rahasia AS: Washington Intai Sekjen PBB, Terungkap Enggan Bertemu ZelenskyAmerika Serikat menguping percakapan Sekjen PBB Antonio Guterres dan sejumlah pejabat PBB lainnya, berdasar dokumen rahasia yang bocor
Baca lebih lajut »
Ini Materi Sensitif Sekjen PBB yang Disadap Amerika Serikat dan Bikin MurkaAS menyadap Sekjen PBB, António Guterres menurut empat laporan rahasia yang diperoleh oleh The Washington Post, ini detailnya
Baca lebih lajut »
Komisioner HAM PBB serukan penghentian pertempuran di Sudan'Ribuan warga sipil terjebak di rumah mereka, berlindung dari pertempuran, tanpa listrik, tidak dapat keluar dan khawatir kehabisan makanan, air minum dan obat-obatan,' kata Komisioner Tinggi PBB HAM Volker Turk.
Baca lebih lajut »
Komisioner HAM PBB Serukan Penghentian Pertempuran di Sudan |Republika OnlinePBB mendesak militer dan paramiliter yang bertikai untuk kembali ke meja perundingan.
Baca lebih lajut »