JPNN.com : Praswad Nugraha mengatakan pihaknya mengusulkan sejumlah nama untuk mendaftar sebagai calon pimpinan KPK
jpnn.com, JAKARTA - Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan pihaknya mengusulkan sejumlah nama untuk mendaftar sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi .
Walau begitu, tokoh-tokoh yang diusulkan untuk dapat mendaftar tentunya harus berusia lebih dari 50 tahun sesuai syarat dalam Undang-Undang KPK. “Kami mendatangi tokoh-tokoh yang umurnya lebih dari 50 tahun, kami ajak ngobrol, ajak ngopi datangi rumahnya. Sudah ada Bang Alamsyah Saragih ya yang kami datangi,” ucap Praswad.
Seleksi Capim KPK Sudirman Said KPK Jakarta
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pansel Jaring Masukan Masyarakat soal Seleksi Capim KPKPansel capim KPK terima pendaftara 4 orang capim KPK dan 4 orang Dewas KPK
Baca lebih lajut »
Peminat Pimpinan KPK, Mantan Ketua KPK: Kondisi KPK Membuat Saya Tidak Mau Menjabat LagiKPK masih tetap dibutuhkan kendati saat dalam kondisi titik terendah kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah masih tinggi
Baca lebih lajut »
Menilik Kerja Pencegahan Ofensif KPKSejumlah pegawai KPK mencoba melanggengkan model pencegahan ofensif di tengah perubahan pascarevisi UU KPK.
Baca lebih lajut »
Airlangga: Pertemuan sejumlah tokoh untuk dengarkan paparan PrabowoKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan kehadiran sejumlah tokoh di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis, atas undangan dari Universitas ...
Baca lebih lajut »
AHY Ajukan Sejumlah Nama Tokoh yang Paten untuk Pilkada Papua Barat, Babel & JambiJakarta, tvOnenews.com - Partai Demokrat memberikan rekomendasi kepada sejumlah tokoh yang akan maju di Pilkada Papua Barat, Bangka Belitung dan Jambi. Rekomendasi tersebut semuanya diberikan kepada tokoh incumbent.
Baca lebih lajut »
Perkenalkan Kembali Tokoh-tokoh yang Terlupakan Lewat Seni Pertunjukan dan Buku Naskah Monolog Di Tepi SejarahSeni pertunjukan jadi media alternatif untuk pembelajaran tokoh-tokoh bangsa di masa lalu yang terlupakan.
Baca lebih lajut »