Artikel ini mengupas sejarah Sinterklas, dari asalnya sebagai Santo Nicholas, tokoh filantropis di Turki, hingga menjadi legenda Natal yang dirayakan di seluruh dunia. Diskusi juga menyentuh pengaruh imperialisme dalam penyebaran legenda ini.
Di berbagai belahan dunia, perayaan Natal identik dengan legenda Sinterklas . Sosok yang diceritakan gemar memberi hadiah kepada anak-anak yang berlaku baik ini ternyata memiliki sejarah yang panjang. Dari sosok historis hingga dorongan kapitalisme, figur ini mengalami pergeseran makna seiring dengan bergeraknya zaman. Sinterklas , dikenal juga dengan sebutan Santa Claus atau Sinterklaas, merupakan tokoh fiktif yang kerap dikaitkan dengan perayaan Natal .
Di berbagai belahan dunia, badut hingga patung sosok gembul dengan pakaian serba merah ini menghiasi berbagai pusat perbelanjaan, menjadi pertanda Natal telah tiba. Namun, tidak ada rekam jejak sejarah manapun yang bisa membuktikan keaslian sosok ini. Justru sosok Sinterklas ini merupakan pengejawantahan dari sosok historis Santo Nicholas, seorang agamawan yang berasal dari Myra, Turki, di penhujung abad ke-3 Masehi. Dikisahkan, sosok suci ini melakukan plesir sembari memberikan bantuan terhadap kaum papa yang ditemui di perjalanannya. Terlahir dari keluarga yang kaya, alih-alih berfoya-foya, Santo Nicholas memilih jalur filantropis. Untuk menghargai jasanya, Paus Eugene IV pun melakukan kanonisasi terhadap sosok Santo Nicholas pada pertengahan abad ke-15 Masehi.Petugas berpakaian Sinterklas menyapa pengunjung pusat perbelanjaan di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/12/2024). Sifat sederhana dan dorongan untuk berbagi kepada yang membutuhkan ini menjadi semangat yang ditularkan melalui kehadiran sosok Santo Nicholas dalam bentuk Sinterklas di setiap perayaan Natal hingga saat ini. Tersebarnya kisah tentang Santo Nicholas ini tidak lepas dari gelombang imperialisme. Pada abad ke-16, para pedagang dan perantau dari Eropa, utamanya Belanda, menjelajah bagian dunia yang sebelumnya tak terjamah. Bersama dengan kapal dan senjata, terbawa pula kisah Santo Nicholas sebagai produk kebudayaan ke daerah-daerah koloni merek
Sinterklas Santo Nicholas Natal Sejarah Imperialisme
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Natal: Sisi lain lagu Natal Band Aid – 'Kami sudah mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen'Selama 40 tahun sejak rekaman aslinya dirilis, para musisi pop Inggris dan Irlandia di masa lalu dan sekarang bertanya apakah orang Ethiopia tahu hari Natal.
Baca lebih lajut »
Parade Sinterklas Sambut Natal di Bandara SoettaParade Sinterklas Sambut Natal di Bandara Soetta
Baca lebih lajut »
Berapa Kekayaan Sinterklas?Artikel ini membahas perkiraan kekayaan Sinterklas berdasarkan biaya produksi dan pengiriman mainan yang diberikannya setiap Natal.
Baca lebih lajut »
3 Cerita Legenda Natal Paling Populer di DuniaSinterklas adalah gambaran yang sepenuhnya bersifat simbolis Ia melambangkan semangat musim Natal bukan sebagai makhluk mistis
Baca lebih lajut »
3 Cerita Legenda Natal Paling Populer di DuniaSinterklas adalah gambaran yang sepenuhnya bersifat simbolis Ia melambangkan semangat musim Natal bukan sebagai makhluk mistis
Baca lebih lajut »
Aksi Sinterklas Menyelam Hibur Pengunjung di Akuarium TropicariumPenyelam berpakaian seperti Sinterklas untuk menghibur para pengunjung menjelang perayaan Natal
Baca lebih lajut »