Kai sedang menyimak pelajaran sejarah di bangku kelas 6 SD ketika guru sejarahnya menyebut nama yang menarik perhatiannya: Rudolf Höss. Orang yang bertugas mengawasi pusat konsentrasi dan pembantaian terbesar dalam Perang Dunia Kedua ini memiliki nama belakang yang sama dengannya.
Kai sedang menyimak pelajaran sejarah di bangku kelas 6 SD ketika guru sejarahnya menyebut nama yang menarik perhatiannya: Rudolf Höss. Orang yang memimpin kamp konsentrasi Auschwitz dan melakukan pembantaian terbesar dalam Perang Dunia Kedua ini memiliki nama belakang yang sama dengannya.“Saya menyadari itu adalah nama belakang keluarga kami, dengan ejaan yang sama seperti yang tertera di akta kelahiran saya.
Kini, setelah menjalani profesi sebagai seorang manajer hotel yang ambisius hingga menjadi pendeta evangelis di Jerman, Kai Höss menuturkan bagaimana dia akhirnya menghadapi masa lalu kelam keluarganya.Sekelompok anak penyintas di balik pagar kawat berduri di kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau di Polandia selatan, pada hari pembebasan pada 27 Januari 1945.Kai Höss melalui masa kecil layaknya anak-anak pada umumnya. Dia menghabiskan banyak waktu bermain di halaman rumah.
Itu sebabnya Kai tidak pernah membayangkan apa yang akan dia temukan ketika dia mulai membaca salinan memoar kakeknya yang disimpan ibunya di rumah. "Saat orang melakukan sesuatu, mereka cenderung membenarkannya, dan kita bisa membenarkan hampir semua hal, bukan? Dan dia membenarkannya." "Itu ada hubungannya dengan perceraian orang tua saya. Begitu banyak hal yang hancur dan hubungan saya dengan ibu saya sangat sulit, dan saya tidak ingin membawa keluarga saya ke dalam dinamika keluarga yang hancur ini."Alasannya, Kai merasa ayahnya telah mengkhianati sang ibu karena telah berselingkuh.
Berusaha untuk menghadapi masa lalunya, Kai dan ayahnya yang berusia 87 tahun, Hans Jürgen Höss, memutuskan untuk menjadi bagian dari film dokumenter "The Commander's Shadow" dan menceritakan kisah mereka. “Kami mencatat di peron tempat kereta tiba dengan orang-orang Yahudi dari seluruh Eropa, mereka dipindahkan seperti ternak ke Auschwitz, ada yang meninggal karena kondisi perjalanan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sejarah Bola Basket: Panduan Lengkap Sejarah hingga Perkembangan Olahraga yang Kini PopulerPelajari sejarah lengkap penemu bola basket dan perkembangan olahraga populer ini dari awal penciptaannya hingga saat ini.
Baca lebih lajut »
Sidang Pleidoi, Terdakwa Kusumayati Memberikan Pernyatan Berbeda dengan Fakta SidangJPNN.com : Pada pembacaan nota pembelaan, terdakwa Kusumayati memberikan pernyataan berbeda dalam kesaksian-kesaksian yang berjalan pada persidangan terdahul
Baca lebih lajut »
Kesaksian Korban Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang KM 92: Eko Dengar Dentuman Keras Sebelum InsidenEko menjelaskan, posisi mobil Granmax nopol 9200 CJG yang ia tumpangi kedua dari depan mengalami kerusakan.
Baca lebih lajut »
Kesaksian Bruno Fernandes: Ruud van Nistelrooy Benar-Benar Cinta MUBruno Fernandes mengungkapkan bahwa para pemain Manchester United ingin memberikan perpisahan yang layak untuk Ruud van Nistelrooy atas dampak positif yang ia bawa sebagai pelatih sementara.
Baca lebih lajut »
Kesaksian Warga Saat Gunung Lewotobi Meletus, Batu-Lava Tembus Atap RumahDesa Dulipali, Flores Timur dilanda erupsi Gunung Lewotobi, menyebabkan 10 orang tewas dan banyak rumah hancur. Warga dievakuasi akibat bencana.
Baca lebih lajut »
Ngeri, Kesaksian Korban Kecelakaan Beruntun KM 92 Tol Purbaleunyi: Ada Mobil Terbang di Atas SayaBerita Ngeri, Kesaksian Korban Kecelakaan Beruntun KM 92 Tol Purbaleunyi: Ada Mobil Terbang di Atas Saya terbaru hari ini 2024-11-11 17:27:27 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »