Sejak zaman kolonial Belanda upaya diskreditkan Islam Indonesia terus dilakukan. kolonialbelanda kolonial belanda sejarah sejarahislam islam islamindonesia telurmatasapi republika republikaonline beritarepublika
REPUBLIKA.CO.ID -- Oleh Wilda Fizriyani Agus Sunyoto mencatat adanya peristiwa yang luput dari catatan sejarah, yaitu peristiwa hijrahnya para pengikut Pangeran Diponegoro setelah Diponegoro ditangkap Belanda.
Namun. Ki Dhermakonda mengaku tak mengetahui secara pasti sejarah Kediri sehingga ia meminta bantuan jin bernama Buto Locaya. Untuk mendengarkan cerita Buto Locaya, diperlukan tubuh yang bisa dirasuki, yaitu tubuh Ki Sondong. Jadilah Babad Kediri. Usaha mendegradasi nilai-nilai Islam oleh Belanda tak berhenti di situ. Serat Syekh Siti Jenar juga dibuat untuk memecah umat Islam. Di serat itu dikisahkan Syekh Siti Jenar dibunuh oleh Sunan Kalijaga.
Agus juga mencurigai munculnya catatan tentang penemuan kronik Cina di Kelenteng Sam Po Kong, Semarang, sebagai upaya pengaburan sejarah Islam. Di karya itu, Wali Songo digambarkan sebagai penyebar Islam yang licik dan curang karena telah membunuh Syekh Siti Jenar. Bahkan, Wali Songo dijelaskan telah mengganti jenazah Jenar secara sengaja dengan bangkai anjing.
Agus menilai banyaknya karya kolonial Belanda yang telah merugikan umat Islam Indonesia ditujukan untuk mendiskreditkan tokoh-tokoh penyebar Islam. Tujuannya hanya satu, yakni memecah-belah umat Islam sehingga menjadi kelompok-kelompok yang saling bertentangan. Masyarakat Jawa pada umumnya memang menolak tegas penjajahan yang dilakukan Belanda. Mereka tidak menyukai Belanda bukan hanya karena tindakan yang mereka lakukan. Menurut Agus, ada struktur sosial atau konsep hidup yang membuat mereka tidak menyukai kehadiran orang asing, seperti Belanda.
Untuk lapisan kelima dimiliki oleh kaum yang hidup dari membunuh binatang, seperti jagal, pemburu, dan algojo. Lapisan keenam dipegang oleh orang asing seperti Belanda. Lapisan terakhir dimiliki oleh orang-orang yang hidupnya hanya merugikan masyarakat, seperti perampok, pembegal, pencuri, dan lainnya.
Dengan posisi wali yang berada di lapisan pertama, jelas akan mudah bagi mereka untuk menjadi panutan masyarakat di masa itu. Posisi itu memudahkan mereka mengajarkan ajaran Islam di bumi pertiwi ini, terutama di Pulau Jawa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wapres Ma'ruf Minta Ikatan Ahli Ekonomi Islam Meningkatkan Aksi NyataWakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan fokus penanganan Covid-19 saat ini tidak hanya pada sisi kesehatan tetapi juga pada penanggulangan dampak ekonomi. WapresMa'rufAmin
Baca lebih lajut »
Masjid Nurul Islam Koja, Jakut, Terapkan Salat Jumat Dua GelombangVideo Terkini - Masjid Nurul Islam Koja, Jakarta Utara menerapkan ibadah Salat Jumat berjamaah dengan dua...
Baca lebih lajut »
Di Depan DPD, Presiden Dukung Penguatan Pendidikan Agama Islam'Kami berharap Menteri Agama segera menindaklanjuti arahan Presiden terkait hal tersebut,' tukas LaNyalla.
Baca lebih lajut »
Wapres Minta Ekonom Islam Jangan Melulu Sibuk Diskusi'Memang kita hendaknya tidak hanya melakukan pertemuan-pertemuan, diskusi-diskusi, tetapi juga melakukan langkah-langkah, aksi-aksi nyata,” tegas Wapres
Baca lebih lajut »
Rencana Mata Pelajaran Agama Islam Digabung PKn Ditolak |Republika OnlineAGPAII tabayun ke Kemendikbud terkait power point rahasia penyederhaan PAI dan PKn.
Baca lebih lajut »
Sekolah Negeri Diharapkan Berbagi Murid dengan Swasta Islam |Republika OnlineSubsidi silang antara sekolah yang sudah banyak muridnya dengan yang kekurangan
Baca lebih lajut »