Saksi ahli sidang PK Saka Tatal mempertanyakan putusan pengadilan 2016 dan keakuratan pengungkapan kasus Vina dan Rizky.
Suasana sidang ketiga peninjauan kembali yang diajukan Saka Tatal di Pengadilan Negeri Cirebon , Jawa Barat, Selasa . Saka merupakan eks terpidana pembunuhan Vina dan M Rizky pada 2016.Sejauh ini, lewat bukti foto hingga keterangan ahli, tim kuasa hukum Saka Tatal optimistis nama baik kliennya bisa dipulihkan. Bila dikabulkan, putusan PK itu juga bisa mengubah nasib tujuh terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan M Rizki delapan tahun lalu.3.
atau bukti baru yang disampaikan kuasa hukum Saka Tatal. Lima di antaranya foto yang menunjukkan dugaan penyebab kematian korban karena kecelakaan. Salah satunya, foto tubuh Vina saat di rumah sakit pada 27 Agustus 2016 hingga foto sepeda motor. Novum lainnya adalah keterangan saksi dan ahli.Sebanyak 10 saksi disiapkan dalam sidang lanjutan Saka Tatal. Mereka antara lain teman Saka dan Vina, yakni Liga Akbar, Aldi, Widi, serta Mega.
Jogi menilai, putusan pengadilan pada 2016 yang menyatakan adanya pembunuhan berencana adalah janggal. ”Itu murni lakalantas tunggal. Itu juga disampaikan saksi dari kepolisian,” ungkapnya dalam sidang.Saksi lain Aldi mengatakan, di bawah tekanan polisi, dia dan tujuh orang lainnya dipaksa mengaku menjadi pelaku pembunuhan Vina dan Rizky. Mereka dipukul sejumlah polisi., menilai, pengungkapan kasus pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky pada 2016 hanya mengandalkan keterangan, bukan bukti ilmiah.
Dia mencontohkan, adanya narasi pemerkosaan massal terhadap Vina oleh pelaku yang hanya berdasarkan pada temuan sperma di alat vital korban. Sebaliknya, Reza menilai, pengungkapan kasus Vina hanya mengandalkan keterangan saksi dan pelaku. Menurut dia, keterangan mengandalkan ingatan manusia sehingga rentan mengalami distorsi.Dokter forensik, Budi Suhendar, menilai, putusan pengadilan delapan tahun lalu minim bukti ilmiah.
Apalagi, katanya, penyelidikan awal oleh Kepolisian Sektor Talun di Polres Kota Cirebon menunjukkan kasus ini adalah kecelakaan lalu lintas. Namun, beberapa hari setelah kejadian, kasus ini beralih menjadi perkara pembunuhan dan ditangani Polres Cirebon Kota.
Novum Reza Indragiri Kompas Brief Pengadilan Negeri Cirebon Peninjauan Kembali Saka Tatal Susno Duadji Pengacara Saka Tatal Persidangan Peninjauan Kembali Saka Tatal
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Beri Rehabilitasi Psikologis ke Saka Tatal, LPSK: Untuk Tahu Seberapa Kuat Trauma yang DialamiLPSK soal pemberian perlindungan berupa pendampingan dan rehabilitasi psikologis, terhadap Saka Tatal, eks narapidana Kasus Vina Cirebon.
Baca lebih lajut »
Saka Tatal Jelang Sidang PK: Saka Optimistis, Yakin Pasti Akan MenangMantan terpidana kasus tewasnya Vina-Eky, Saka Tatal optimistis Peninjauan Kembali yang diajukannya ke Pengadilan Negeri Cirebon, Jawa Barat, akan dikabulkan.
Baca lebih lajut »
Saka Tatal Beberkan Fakta Mengejutkan Jelang Sidang PK, Kuatkan Adanya Kebohongan Besar Kasus Kematian Vina Ternyata..Berita Saka Tatal Beberkan Fakta Mengejutkan Jelang Sidang PK, Kuatkan Adanya Kebohongan Besar Kasus Kematian Vina Ternyata.. terbaru hari ini 2024-07-24 16:36:06 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Saka Tatal Tantang Aep Muncul dan Jujur Bongkar Kebohongan Besar Iptu Rudiana dalam Kasus Kematian VinaBerita Saka Tatal Tantang Aep Muncul dan Jujur Bongkar Kebohongan Besar Iptu Rudiana dalam Kasus Kematian Vina terbaru hari ini 2024-07-24 17:31:38 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Link Live Streaming Sidang Lanjutan PK Saka Tatal: 5 Saksi Fakta Bakal DihadirkanLink live streaming sidang PK Saka Tatal dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi fakta, pada hari ini, Selasa (30/7/2024).
Baca lebih lajut »
Apa Alasan Kuasa Hukum Hadirkan Sejumlah Saksi untuk Saka Tatal?Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) bocorkan soal alasan tolak bukti baru Saka Tatal yang merupakan eks terpidana Kasus pembunuhan Eky dan Vina Cirebon.
Baca lebih lajut »