Wakil Presiden China, Wang Qishan, menjadi salah satu tamu undangan dalam pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo. Ia juga berkunjung ke Solo.
- Wakil Presiden China, Wang Qishan, menjadi salah satu tamu undangan dalam pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo. Sebelum ke Jakarta, Wang Qishan terlebih dahulu berkunjung ke kampung halaman Jokowi di Surakarta atau Solo, Jawa Tengah.
Malam ini, Jumat , Wang Qishan dijamu oleh Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo di rumah dinasnya, Loji Gandrung. Berbagai tarian tradisional dan makanan tradisional disuguhkan kepada rombongan Wapres China. FX Hadi Rudyatmo mengatakan Wang sebelumnya sempat menengok Bendung Tirtonadi, Banjarsari, Solo. Dia menyusuri tepian Kali Anyar yang kini menjadi salah satu ruang publik di Solo.Menurut wali kota, Wang pernah berada di Solo pada sekitar tahun 1960. Kedatangan ke Solo juga untuk bernostalgia masa kecilnya.
"Dulu masih anak-anak pernah di situ . Katanya dulu suka dengan lagu Bengawan Solo, makanya di sana dia juga suka menyanyikan lagu Bengawan Solo," ujar dia. Dalam jamuan makan malam ini, Wang juga sempat menyanyikan lagu Bengawan Solo dalam bahasa Mandarin. Hadirin pun bertepuk tangan usai mendengarkan Wang bernyanyi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Timnas U-19 Indonesia Vs China, Alasan Fakhri Husaini Pilih Lawan ChinaAda sejumlah alasan Indonesia menunjuk timnas U-19 China sebagai lawan dalam uji coba kali ini. Apa ya alasannya? Bola
Baca lebih lajut »
Pertumbuhan Ekonomi China Terlemah dalam 27,5 TahunEkonomi China hanya tumbuh 6 persen pada kuartal III
Baca lebih lajut »
Perang Dagang Tekan Pertumbuhan Ekonomi China Jadi 6 PersenPertumbuhan ekonomi China melambat ke level 6 persen pada kuartal III 2019. Pelemahan dipicu oleh perang dagang dan melambatnya permintaan domestik.
Baca lebih lajut »
Relasi Indonesia-China di Era Jokowi: Mau tapi MaluHubungan Indonesia dan China di periode pertama kepemimpinan Jokowi cukup disorot. Antara kebutuhan demi pembangunan dan berdampak buruk secara politik.
Baca lebih lajut »