Anda pasti pernah merasakan, sedih ketika jauh dari pasangan. Para ilmuwan membeberkan penyebabnya.
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang menggunakan bukti anekdotal mengindikasikan perpisahan jangka panjang dari pasangan dapat meningkatkan kecemasan dan depresi serta masalah-masalah seperti gangguan tidur. Sekarang para peneliti mengidentifikasi mekanisme neurokimia di balik efek perilaku dan fisiologis ini.Dikutip dari scientificamerican.
'Akibatnya, ketika tikus padang rumput dipisahkan dari pasangannya, bahkan untuk waktu yang singkat, mereka mengalami gejala seperti pembatasan obat dari orang yang kecanduan,' kata Larry Young, seorang ilmuwan saraf perilaku di Pusat Penelitian Primata Nasional Yerkes Universitas Emory dan penulis pendamping penelitian ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah: Kita Tak Bisa Kembali ke Kondisi Normal, Kita Harus Buat Paradigma Baru'Seluruh dunia sudah mengakui ini bahwa kita di seluruh dunia ini tidak bisa kembali ke kondisi normal seperti jaman dulu lagi sebelum ada pandemi...'
Baca lebih lajut »
Waspada, Kaki Bengkak Tanpa Sebab Bisa Jadi Ciri Serangan JantungBanyak di antara kita tak menyadari serangan jantung sebab tanda-tandanya berbeda pada setiap orang, salah satu yang tak boleh diabaikan kaki bengkak.
Baca lebih lajut »
BMKG Ungkap Sebab Gempa Pangandaran, Garut, Cilacap Minggu Siang TadiBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan kekuatan gempa dari M 5,1 menjadi M 5,0.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: Semangat Tenaga Medis adalah Sinyal Harapan KitaSri Mulyani ungkapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berjuang di masa pandemi ini.
Baca lebih lajut »
Mahfud: Mari Kita Bersyawal dengan Tetap Menjaga Kesehatan |Republika OnlineMahfud: Mari Kita Bersyawal dengan Tetap Menjaga Kesehatan
Baca lebih lajut »