Delapan warga Kota Probolinggo mengaku tidak mau lagi pergi ke Papua pasca-kerusuhan di Wamena.
- Nur Faizin, warga Kota Probolinggo, Jawa Timur, mengaku senang setelah berhasil pulang ke kampung halamannya., Papua, tiba di Kota Probolinggo, Rabu malam.
Nur pulang dengan pesawat Hercules milik TNI AU bersama rombongan warga lainnya pada 30 September lalu dari Jayapura menuju Biak, Papua.Lalu pesawat berhenti di Ambon untuk mengisi BBM, sampai akhirnya tanggal 2 Oktober tiba di Bandara Abdurahman Saleh, Malang, disambut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dia dan ketujuh orang lainnya dijemput oleh Dinas Sosial Kota Probolinggo.
"Saya sudah tidak mau lagi kembali ke Papua. Di sini saja cari kerja. Penghasilan Rp 50.000, jadi tukang enggak papa. Mau cari pendapatan yang besar, tapi kayak begini mending di sini,” katanya, Kamis .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tanggapi Somasi Polda, Ananda Badudu: Saya Tidak Akan Lari, Saya Bukan PinokioAnanda Badudu mengaku akan mengungkapkan kebenaran jika akhirnya pihak Polda Metro Jaya harus memanggilnya kembali terkait somasi tersebut.
Baca lebih lajut »
Papua Terkini - Bupati: Tidak semua yang mengungsi warga JayawijayaBupati Jayawijaya, Provinsi Papua, Jhon Richard Banua mengatakan tidak semua warga yang dilaporkan mengungsi, merupakan warga Kabupaten Jayawijaya.\r\n\r\nBupati ...
Baca lebih lajut »
Gubernur Papua: Jangan Tinggalkan PapuaEnembe menyampaikan permintaan maaf kepada semua warga Sumbar.
Baca lebih lajut »
Kapolda Papua Bantah Video Papua Kembali MemanasDalam video yang beredar, terdapat kalimat provokatif yang menyebut bahwa pada Rabu (2/10) sore kondisi Papua kembali memanas.
Baca lebih lajut »
MUI Papua: Setop Pakai Istilah Orang Asli Papua dan Pendatang'Ingin saya sampaikan pada kesempatan baik ini, kita mesti setop bicara orang asli Papua dan pendatang,' kata Ketua MUI Papua Saiful Islam Al Payage. MUI Papua
Baca lebih lajut »
Intelektual Papua: Pelaku kekerasan di Papua bukan orang terpelajarTenaga ahli kelembagaan desk Papua Bappenas Moksen Idris Sirfefa menilai bahwa pelaku kekerasan di wilayah Papua, seperti Wamena, Jayapura, dan Manokwari ...
Baca lebih lajut »