'Saya dipukul, diborgol, dipermalukan' - kisah transpuan Malaysia memilih keluar dari negaranya - BBC News Indonesia

Indonesia Berita Berita

'Saya dipukul, diborgol, dipermalukan' - kisah transpuan Malaysia memilih keluar dari negaranya - BBC News Indonesia
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 55 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 25%
  • Publisher: 50%

Nur Sajat minta maaf karena telah membuat kegaduhan setelah mempublikasi foto-foto menggunakan mukena saat umrah bersama keluarga ke Mekah. Tapi kemudian dia menghadapi tuntutan pidana menghina Islam dengan ancaman hukuman hingga 3 tahun penjara.

Akhir dari Podcast

Apa yang membuat dahi warga Malaysia berkerut, ia juga seorang Muslim yang taat, dan mengunggah foto menggunakan hijab. Nur Sajat makin menjadi sorotan dan kontroversial setelah ia mempublikasi foto-foto menggunakan mukena bersama keluarganya saat umrah ke Mekah, akhir tahun lalu. Hal ini memancing kritik dari kalangan Muslim konservatif.

Pada September lalu, Menteri urusan Agama, Idris Ahmad mengatakan: "Jika dia ingin kembali kepada kita, mengakui kesalahan, bila dia ingin kembali ke wujud aslinya, itu tidak masalah. Kita tidak akan menghukumnya, kita hanya ingin mendidiknya." "Dan karena keberadaan Hukum Syariah, kami punya politisi, para tokoh, otoritas agama yang mengeluarkan pernyataan sangat negatif mengenai komunitas ini. Dan ini menciptakan ketidaknyamanan, lingkungan yang tidak memungkinkan bagi kami.""Malaysia pernah sekali-kalinya sangat toleran dan menerima komunitas transgender," kata Rozana Isa, pendiri Sisters in Islam, sebuah kelompok yang memperjuangkan hak-hak permepuan di dalam Islam, yang mendukung Nur Sajat.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

'Saya bisa saja menjadi pembunuh rasis' - kisah mantan pengikut Nazi - BBC News Indonesia'Saya bisa saja menjadi pembunuh rasis' - kisah mantan pengikut Nazi - BBC News Indonesia'Saya seorang pengikut Nazi. Bukan di Bavaria Jerman di 1939, tapi di Amerika modern,' kata Mike. Itu dulu. Sekarang Mike menjadi pegiat antidiskriminasi dan aktif di gerakan Black Lives Matter. Bagaimana Mike bisa berubah?
Baca lebih lajut »

Kisah ke Rusia memburu 'hacker miliarder yang kendarai mobil-mobil mewah' - BBC News IndonesiaKisah ke Rusia memburu 'hacker miliarder yang kendarai mobil-mobil mewah' - BBC News IndonesiaFBI umumkan hadiah puluhan miliar rupiah bagi yang bisa meringkus peretas Rusia. Seorang di antaranya menggelar pernikahan mewah dan kendarai Lamborghini dengan plat nomor yang berbunyi 'pencuri'. Ini adalah kisah memburu mereka di Rusia.
Baca lebih lajut »

Kenalkan Deretan Miliarder Filipina, Hartanya Bertambah 30 PersenKenalkan Deretan Miliarder Filipina, Hartanya Bertambah 30 PersenLonjakan kekayaan para miliarder tersebut terlepas dari masalah akibat Covid-19 yang masih melanda negaranya.
Baca lebih lajut »

Kasus langka perempuan yang mengenyahkan virus HIV dari tubuhnya - BBC News IndonesiaKasus langka perempuan yang mengenyahkan virus HIV dari tubuhnya - BBC News IndonesiaTemuan ini adalah bukti lanjutan bahwa ada sejumlah orang yang lahir dengan ketahanan alami terhadap HIV. Beberapa orang punya gen yang mencegah tubuh terpapar vírus penyebab penyakit AIDS itu.
Baca lebih lajut »

Perjalanan Panjang Pejuang 2 Garis Biru hingga Dikaruniai Anak 'Kembar' UnikPerjalanan Panjang Pejuang 2 Garis Biru hingga Dikaruniai Anak 'Kembar' UnikKisah anak 'kembar' dengan jarak kelahiran 6 tahun viral. Kisah haru tersebut buah dari perjalanan panjang pasutri asal Sumenep untuk memiliki momongan. Simak di sini:
Baca lebih lajut »

Uzbekistan Puji dan Teladani Politik Bebas-Aktif RIUzbekistan Puji dan Teladani Politik Bebas-Aktif RISama seperti Indonesia, Uzbekistan tidak memilih teman dan bebas bermitra dan bersahabat dengan negara mana pun.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-13 11:58:24