Itaewon tidak akan menjadi tempat yang sama seperti sebelumnya. Buat Ruphi Kang dan Sia Lilja, penyintas tragedi pesta Halloween setahun lalu yang menelan 159 korban jiwa, kenangan di kawasan populer hiburan malam di Seoul, Korea Selatan itu menyisakan trauma mendalam.
Pesta Halloween itu adalah yang pertama bagi Ruphi Kang setelah dua tahun terkungkung aturan pandemi di Kota Seoul, Korea Selatan.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam, satu hari sebelum perayaan Halloween. Ruphi meloloskan diri dari kerumunan dan masuk ke dalam Waikiki—posisinya sedikit menanjak di pojok gang. Dia beristirahat selama satu jam lalu mencoba menerobos kerumunan untuk menuju Stasiun Itaewon. “Kami memperhatikan area itu semakin penuh. Semua orang mencoba untuk melewati dan kawasan itu menjadi semakin ramai. Tiba-tiba saya tidak bisa bergerak dan kecelakaan terjadi di jalan ini,” kata Sia.
Akan tetapi, hanya empat panggilan yang ditanggapi pihak berwajib dengan mengirim polisi ke lokasi kejadian. Ulfa terpisah dengan teman-temannya, tapi kemudian berhasil keluar dari kerumunan dengan bergerak ke pojokan tempat sampah dan memanjat pagar pembatas ke jalan yang lebih sepi. Baek Seung Joo, Profesor bidang Keselamatan Kebakaran di Open Cyber University di Korea Selatan menjelaskan, “Setiap orang terdesak tekanan setara dengan berat badan 20 orang. Itu sangat berat, bahkan tim penyelamat pun tidak berani mengangkat mereka.”Tim investigasi khusus Kepolisian Korea Selatan menyelesaikan 74 hari penyelidikan peristiwa mematikan tersebut. Hasilnya, sebanyak 23 pejabat pemerintah dirujuk ke proses penuntutan atas kelalaian profesional yang fatal dan tuduhan lainnya.
Keluarga korban tragedi Itaewon, kelompok reliji, dan anggota Asosiasi Penanggulangan Masyarakat berunjuk rasa di depan Plaza Seoul untuk mengenang 300 hari setelah tragedi. Ada juga gerakan sukarela yang dilakukan oleh masyarakat, penyelenggara, dan lembaga terkait “untuk melakukan tinjauan awal dan konsultasi jika diperkirakan bakal terjadi kerumunan dalam jumlah berapa pun, seperti di jalan, stasiun kereta bawah tanah, stadion, dan tempat acara.”
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Seoul Kerahkan Lebih dari 1.000 Polisi Antisipasi Tragedi Halloween Itaewon BerulangBeragam upaya dilakukan Badan Kepolisian Metropolitan Seoul (SMPA) guna mengantisipasi perayaan Halloween yang biasanya mendatangkan kerumunan orang. SMPA mengumumkan rencana mengerahkan lebih dari 1.000 personel polisi untuk pengendalian massa di 16 wilayah ibu kota Negeri Ginseng.
Baca lebih lajut »
Jual Kue Bertema Halloween, Toko Roti di Seoul Dituding Tak Berempati pada Keluarga Korban Tragedi ItaewonSebuah toko roti di Seoul, Korea Selatan mendapatkan komentar negatif karena menjual kue yang bertemakan Halloween. Halloween masih menjadi topik yang sensitif di Korea Selatan semenjak peristiwa tragis di Itaewon yang bertepatan pada perayaan hari tersebut satu tahun yang lalu.
Baca lebih lajut »
Keluarga Korban Tragedi Halloween Itaewon Masih Perjuangkan KeadilanKeluarga para korban telah berpartisipasi dalam aksi protes dan aksi unjuk rasa, dengan alasan penyelidikan pemerintah tidak cukup menyeluruh.
Baca lebih lajut »
Para balap sepeda Indonesia tambah satu perak dan satu perungguAtlet Para balap sepeda NPC Indonesia menambah satu perak dan satu perunggu dalam pesta olahraga Asian Para Games Hangzhou yang digelar di Chun′an ...
Baca lebih lajut »
Hasil Galatasaray vs Bayern Munich: Jamal Musiala Menggila, Bantu Die Roten Menang 3-1Jamal Musiala mencetak satu gol dan satu assist dalam kemenangan 3-1 Bayern Munich atas Galatasaray.
Baca lebih lajut »