Satgas PMK Minta Perketat dan Tertibkan Pihak Manfaatkan Situasi Wabah |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Satgas PMK Minta Perketat dan Tertibkan Pihak Manfaatkan Situasi Wabah |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 68 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 63%

Satgas PMK minta Babinsa awasi ketat yang manfaatkan situasi wabah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku meminta aparat untuk memperketat dan menertibkan pihak-pihak yang memanfaatkan situasi wabah PMK pada hewan ternak.

"Kami mohon kepada Satgas pengendalian PMK di daerah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk selalu memperketat pengawasan dan penertiban pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi dari situasi wabah PMK ini," ujar Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Selasa .

Wiku mengimbau kepada Satgas PMK dan petugas terkait dilakukan untuk menerapkan tindak pengamanan biosekuriti yang ketat, juga saat bertugas di area peternakan. Selain itu Wiku mengingatkan jangan sampai ada pihak-pihak yang sengaja mengambil keuntungan pribadi dengan memanfaatkan ketidaktahuan para peternak, dan menakut-nakuti peternak, kemudian membeli ternaknya dengan harga murah.

Juga di saat yang bersamaan pula, waspada pada pihak-pihak tersebut tanpa menerapkan tindak pengamanan biosekuriti yang baik seperti keluar masuk dari dan ke dalam kandang tanpa melihat kondisi yang ada di dalam kandang. Pihak-pihak tersebut, menurut Wiku berisiko dapat membawa virus ke hewan ternak terpapar PMK kepada hewan ternak yang sehat.

Wiku mengatakan penerapan biosekuriti ketat dan tepat merupakan upaya memutus penyebaran virus di Indonesia. Selain itu, disinfeksi atau dekontaminasi area dan alat-alat di peternakan perlu dilakukan secara berkala.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kemenko PMK Minta Organisasi Filantropi Refleksi Diri |Republika OnlineKemenko PMK Minta Organisasi Filantropi Refleksi Diri |Republika OnlineOrganisasi filantropi sangat berperan membantu pemerintah menangani keadaan krisis.
Baca lebih lajut »

Wabah PMK Indonesia Dorong Pembatasan di Selandia Baru, AustraliaWabah PMK Indonesia Dorong Pembatasan di Selandia Baru, AustraliaPerdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memperingatkan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia dapat mengancam ribuan pekerjaan di negaranya. Saat ini Wellington dan negara tetangganya Australia sedang meningkatkan pembatasan biosekuriti perbatasan dalam menghadapi wabah...
Baca lebih lajut »

Waswas PMK di RI Ganggu Ekonomi, Selandia Baru Perketat PerbatasanWaswas PMK di RI Ganggu Ekonomi, Selandia Baru Perketat PerbatasanPemerintah Selandia Baru meningkatkan langkah-langkah pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan yang terjadi di Indonesia masuk ke negaranya.
Baca lebih lajut »

Kompensasi Sapi PMK Sebesar Rp 10 Juta Segera DiberikanKompensasi Sapi PMK Sebesar Rp 10 Juta Segera DiberikanSetiap ekor sapi yang telah dipotong bersyarat akan diberikan dana kompensasi hingga Rp 10 juta dari Kementerian Pertanian RI.
Baca lebih lajut »

Vaksinasi PMK Dosis Dua Digelar di Surabaya Mulai 26 JuliVaksinasi PMK Dosis Dua Digelar di Surabaya Mulai 26 JuliVaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk sapi dan kambing di Surabaya kembali digelar dalam pekan ini. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya menyediakan 600 vaksin PMK dosis kedua.
Baca lebih lajut »

Tren Kasus PMK di Jatim Diklaim Menurun |Republika OnlineTren Kasus PMK di Jatim Diklaim Menurun |Republika OnlinePelaksanaan vaksinasi tahap II dimulai secara serentak di Jawa Timur pada 25 Juni.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-12 10:55:49