Satgas COVID-19 Sebut Kepatuhan Protokol Kesehatan Masih di Bawah 50 Persen

Indonesia Berita Berita

Satgas COVID-19 Sebut Kepatuhan Protokol Kesehatan Masih di Bawah 50 Persen
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 43 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 21%
  • Publisher: 51%

Tingkat kepatuhan masyarakat dalam penggunaan protokol kesehatan termasuk masker masih di bawah 50 persen. Meskipun masyarakat sudah paham akan protokol kesehatan. VirusCorona

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyebut tingkat kepatuhan masyarakat dalam penggunaan protokol kesehatan termasuk masker masih di bawah 50 persen. Meskipun masyarakat sudah paham akan protokol kesehatan.

"90 persen masyarakat sudah mengetahui tentang pentingnya protokol kesehatan termasuk menggunakan masker. Namun, angka kepatuhan masih berada di bawah 50 persen berdasarkan survei dari sejumlah lembaga," ucap Doni. "Penting bagi kita semua untuk setiap hari mengingatkan saudara-saudara kita untuk patuh protokol kesehatan. Bahkan kalau perlu setiap orang harus bisa mempenharuhi dua orang terdekat di sekitarnya, keluarganya, tetangganya, teman dekatnya, orang sekitar perkantoran dan komunitas lainnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sesuai dengan hasil survei dari pusat, tingkat kepatuhan masyarakat di Jabar dalam menggunakan masker pun masih di bawah 50 persen sebelum adanya kebijakan memberikan denda. Namun usai adanya aturan kewajiban menggunakan masker, tingkat kepatuhan diklaim meningkat.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Satgas COVID-19 jelaskan beberapa potensi penyebab kematian COVID-19Salah satu penyebab kematian pasien COVID-19 adalah penanganan yang terlambat karena pasien masuk ke rumah sakit sudah dalam kondisi memburuk, sebut Satgas.
Baca lebih lajut »

Satgas Covid-19 :Waktu Berakhirnya Covid-19 tak Bisa DiprediksiSatgas Covid-19 :Waktu Berakhirnya Covid-19 tak Bisa DiprediksiWiku meminta semua pihak bahu membahu memerangi virus menular covid-19 itu. Kuncinya ialah dengan mematuhi protokol kesehatan ditiap aktivitas di luar rumah.
Baca lebih lajut »

Jubir satgas COVID-19: Ada 208 kandidat vaksin COVID-19Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan hingga saat ini ada 208 kandidat vaksin COVID-19 di berbagai tahapan yang sedang dikembangkan oleh berbagai negara. Vaksin COVID19
Baca lebih lajut »

Satgas Ungkap Potensi Penyebab Kematian Kasus Covid-19 |Republika OnlineSatgas Ungkap Potensi Penyebab Kematian Kasus Covid-19 |Republika OnlineBeban ganda hingga terlambat ditangani sebabkan kematian Covid-19.
Baca lebih lajut »

Satgas COVID-19 Cilegon: Disdik Tak Koordinasi soal Sekolah Tatap MukaSatgas COVID-19 Cilegon: Disdik Tak Koordinasi soal Sekolah Tatap MukaMetode sekolah tatap muka di Cilegon, Banten di masa pandemi Corona akhirnya tak dilanjut. Pembatalan kebijakan itu lantaran kasus positif virus Corona di Cilegon terus bertambah. Cilegon Sekolah
Baca lebih lajut »

Satgas Klaim Angka Kematian Covid-19 Tren Menurun, Kini 4,68 PersenSatgas Klaim Angka Kematian Covid-19 Tren Menurun, Kini 4,68 PersenBerdasarkan kajian Satgas per 4 Agustus 2020, kasus kematian nasional 4,68 persen.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-09 00:05:22