Seluruh perkantoran diminta menaati pembagian kerja dua shift
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta pengelola perkantoran kementerian/lembaga serta perusahaan mematuhi aturan mengenai jadwal kerja guna meminimalkan risiko penularan Covid-19.
Doni mengingatkan para pemimpin kementerian, lembaga, dan perusahaan agar pegawai yang rentan terinfeksi Covid-19 untuk sementara tidak diwajibkan bekerja ke kantor. Ia mengemukakan bahwa pengaturan jadwal kerja pegawai akan menekan risiko penularan Covid-19 di lingkungan perkantoran di kota-kota besar sepertiJakarta.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Update Covid-19: Tambah 1.492, Total Kasus Covid-19 Jadi 98.778Penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 1.492 itu didapat dari pemeriksaan spesimen sebanyak 20.492.
Baca lebih lajut »
Satgas COVID-19 minta pengelola perkantoran patuhi aturan jadwal kerjaKepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta pengelola perkantoran kementerian/lembaga serta perusahaan mematuhi aturan mengenai ...
Baca lebih lajut »
Presiden Tugaskan Satgas Covid-19 Prioritaskan Ubah Perilaku MasyarakatSatgas Penanganan Covid-19 diminta memrioritaskan untuk mengubah perilaku masyarakat guna mencegah penyebaran virus corona.
Baca lebih lajut »
Jokowi: Tak Ada Pembubaran Satgas COVID-19, Semuanya Kerja Keras!'Perlu saya tekankan juga bahwa tidak ada yang namanya pembubaran Satgas Covid-19 tidak ada baik di pusat maupun di daerah. Semuanya harus tetap bekerja keras,' kata Jokowi. VirusCorona Jokowi
Baca lebih lajut »
Ketua Satgas: COVID-19 Ibarat Malaikat Pencabut NyawaDisiplin menjalankan protokol kesehatan, Doni Monardo menyampaikan bahwa COVID-19 bisa menyebabkan kematian.
Baca lebih lajut »
Transmisi Lokal Tinggi, Satgas Covid-19: Didominasi Klaster Perumahan'Kalau kita lihat analisis data cluster di seluruh indonesia yang paling tinggi itu justru klaster permukiman,' ujar Dewi Nur Aisyah.
Baca lebih lajut »