MK hanya tunduk kepada konstitusi dan takut kepada Allah SWT.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengaku kagum dengan pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman saat membuka sidang sengketa pemilihan presiden , Jumat . Bahkan, ia merasa hatinya bergetar ketika mendengar pernyataan pembuka itu.
Pernyataan Anwar yang dikagumi Sandiaga tersebut adalah, bahwa sidang MK disaksikan oleh Tuhan. Oleh karena itu, MK tidak takut kepada siapapun dan tidak takut diintervensi dan hanya tunduk kepada konstitusi dan Allah SWT. Sandiaga menilai pernyataan itu menginspirasi dan menggetarkan hatinya.Selanjutnya, Sandiaga berharap dalam menangani sengketa Pilpres 2019 MK dapat berlaku jujur dan adil. Apalagi, dalam pernyataan pembuka dari hakim MK sangat menggetarkan serta menginspirasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sandiaga Apresiasi Pernyataan Ketua MKSandiaga menilai pernyataan Ketua MK Anwar Usman bijak dan menggetarkan hati.
Baca lebih lajut »
Hati Sandiaga Langsung Bergetar Mendengar Pernyataan Ketua MKcawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku sangat senang mendengar ucapan Ketua MK Anwar Usman SengketaPilpresdiMK
Baca lebih lajut »
Sandiaga: Pernyataan Ketua MK Saat Buka Sidang Menggetarkan HatiCawapres Sandiaga Uno mengapresiasi pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman saat membuka sidang gugatan Pilpres.
Baca lebih lajut »
Tim Jokowi-Ma'ruf Bakal Menolak Jika MK Merujuk Perbaikan PermohonanYusril menganggap, pernyataan Majelis Hakim MK rancu yang mempersilahkan pemohon membacakan permohonan dengan bertolak dari...
Baca lebih lajut »
Pengamat Nilai Gugatan Prabowo-Sandi Sulit Dikabulkan MK
Baca lebih lajut »
Ahli Nilai Berat Bila MK Harus Diskualifkasi Jokowi-Ma'ruf, Ini AlasannyaPrabowo meminta MK mendiskualifikasi Jokowi-Ma'ruf Amin. Alasannya, Ma'ruf memiliki posisi di 2 bank. Bivitri Susanti mengatakan pembuktian tersebut berat. Kenapa? Pilpres2019 MK
Baca lebih lajut »