Defisit Mei masih di bawah target outlook terbaru pemerintah 6,27 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan mencatat, besaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara hingga 31 Mei sebesar Rp 179,6 triliun atau 1,10 persen persen terhadap Produk Domestik Bruto . Defisit ini masih di bawah target outlook terbaru pemerintah yang menetapkan defisit anggaran akan berada pada level 6,27 persen terhadap PDB sampai akhir 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, terjadi kenaikan defisit 42,8 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Sampai akhri Mei, pemerintah berhasil mengumpulkan penerimaan perpajakan Rp 526,2 triliun atau kontraksi 7,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Penyebabnya, penerimaan Direktorat Jenderal Pajak yang mengalami tekanan hingga tumbuh negatif 10,8 persen menjadi Rp 444,6 triliun hingga bulan lalu.
Sri menyebutkan, pertumbuhan positif dari pendapatan negara dari bea dan cukai berpotensi mengalami penurunan karena dinamika global yang masih tinggi."Pertumbuhannya mungkin tidak bertahan sampai akhir tahun," tutur mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pajak Lesu, Defisit APBN Bengkak ke Rp179,6 T per 31 MeiDefisit APBN mencapai Rp179,6 triliun atau 1,1 persen dari PDB per 31 Mei 2020. Realisasi itu tertinggi setidaknya dalam tiga tahun terakhir.
Baca lebih lajut »
Defisit APBN Tembus Rp 179,6 Triliun pada Mei 2020Defisit APBN 2020 naik hingga 42,8 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu.
Baca lebih lajut »
Tokyo Catat 47 Kasus Corona dalam Sehari, Tertinggi Sejak Akhir MeiOtoritas kota Tokyo di Jepang melaporkan 47 kasus baru virus Corona (COVID-19) dalam sehari. Angka ini tercatat sebagai jumlah kasus harian tertinggi di Tokyo sejak pemerintah Jepang mencabut masa darurat nasional. Tokyo VirusCorona
Baca lebih lajut »
Neraca Dagang Januari-Mei Surplus, BPS: Harus Tetap Waspada |Republika OnlineBanyak negara tujuan utama ekspor Indonesia mengalami perlambatan ekonomi.
Baca lebih lajut »
BPS: Neraca Dagang RI Surplus US$2,09 Miliar pada Mei 2020BPS mencatat secara total neraca dagang RI surplus US$4,31 miliar hingga Mei 2020. Namun, surplus dikarenakan kinerja ekspor dan impor negatif.
Baca lebih lajut »