Sakura Kembali Mekar Lebih Awal, Efek Nyata Pemanasan Global

Indonesia Berita Berita

Sakura Kembali Mekar Lebih Awal, Efek Nyata Pemanasan Global
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 45 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 21%
  • Publisher: 70%

Jika pengurangan gas rumah kaca tidak tercapai, ada kemungkinan bunga sakura mekar pada Februari.

, yang memuat penjelasan Asosiasi Cuaca Jepang , Rabu , sakura akan mekar pertama kali di Tokyo. Diperkirakan sakura mulai mekar pada 19 Maret dan 23 Maret. Setelah itu, sakura akan mekar di seluruh wilayah Jepang.BBC pada 28 Februari 2024 melaporkan kemunculan sakura yang lebih awal. Sakura diperkirakan mulai berbunga 10 hari lebih awal tahun ini. Peristiwa ini pernah terjadi pada 2023.

Tokyo disebut mengalami dampak ganda, yaitu peningkatan suhu dan fenomena efek pulau panas perkotaan . Berkurangnya wilayah hijau akibat pembukaan lahan di perkotaan menyebabkan perkotaan lebih hangat dibandingkan perdesaan. Sakura mencapai puncak mekar sepenuhnya di seluruh negeri pada April. Warna merah jambu memenuhi Jepang. Rentetan waktu berbunga yang berdekatan seperti membuat garis yang saling terhubung dari selatan ke utara, disebutNamun dalam empat tahun terakhir, awal musim sakura berbunga sudah tak sesuai urutan. Tahun 2020 saat sakura di Tokyo mulai berbunga pada 14 Maret, di Fukuoka, pulau Kyushu di sisi selatan Jepang sakura berbunga pada 21 Maret. Di perdesaan Kagoshima sakura berbunga pada 1 April.

“Musim semi yang hangat menjadi penentu paling utama waktu bunga sakura mekar,” kata Richard B. Primack, peneliti dan profesor biologi pada Universitas Boston.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Duduk Lebih dari 11 Jam Sehari Memiliki Risiko Kematian Dini 57 Persen Lebih TinggiDuduk Lebih dari 11 Jam Sehari Memiliki Risiko Kematian Dini 57 Persen Lebih TinggiTubuh manusia diciptakan untuk bergerak. Duduk terlalu lama meningkatkan risiko kematian.
Baca lebih lajut »

Penjualan Menurun, Rivian akan Luncurkan Mobil Listrik MurahPenjualan Menurun, Rivian akan Luncurkan Mobil Listrik MurahIngin menjangkau lebih banyak konsumen, perusahaan otomotif Amerika Serikat Rivian memperkenalkan SUV R2 listrik yang lebih kecil dan lebih murah
Baca lebih lajut »

Gibran Keluar Lebih Dulu dari Rumah di Kertanegara, Lalu Prabowo, Tak Ada OmonganGibran Keluar Lebih Dulu dari Rumah di Kertanegara, Lalu Prabowo, Tak Ada OmonganJPNN.com : Gibran Rakabuming Raka keluar lebih dulu dari rumah Prabowo Subianto di Kertanegara. Lalu Capres 02 itu meninggalkan rumah tanpa omongan ke media.
Baca lebih lajut »

Lewat Aturan Baru Biaya PLTS Atap Rumah Tangga Lebih MahalLewat Aturan Baru Biaya PLTS Atap Rumah Tangga Lebih MahalPenghapusan skema impor-ekspor atau net-metering lewat aturan terbaru pembangkit listrik tenaga surya PLTS atap akan menelan biaya lebih mahal untuk konsumen rumah tangga
Baca lebih lajut »

Banjir lebih dari 1 meter rendam rumah warga di Dadok PadangBanjir lebih dari 1 meter rendam rumah warga di Dadok PadangBanjir dengan ketinggian air lebih dari 1 meter menggenangi rumah warga di kawasan Parak Jambu, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Koto Tangah, Padang, Sumatra ...
Baca lebih lajut »

Sempat Dibully, Prabowo Beri Rumah ke Bocah SD yang Jadi Pemulung: Ibumu Lebih Mulia Dibanding Koruptor!Sempat Dibully, Prabowo Beri Rumah ke Bocah SD yang Jadi Pemulung: Ibumu Lebih Mulia Dibanding Koruptor!Jagat media sosial sempat dihebohkan dengan dua kakak-beradik siswi SD yang dibully teman-temannya karena bekerja sebagai pemulung.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-22 15:35:59