Saham emiten maskapai, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) terus merosot sejak suspensi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dicabut. Manajemen Garuda Indonesia pun buka suara terkait pelemahan saham yang terjadi. Money GarudaIndonesia
Dengan demikian, GIAA telah melemah sekitar 48 persen dari posisi pembukaan suspensi saham pada 3 Januari lalu di level Rp 204 per saham.
"Saham yang dimiliki kreditor dimungkinkan untuk dilepas bilamana kreditur tidak berencana untuk mempertahankan kepemilikan sahamnya di perseroan guna memperoleh manfaat yang lebih likuid," tulis manajemen Garuda Indonesia, dikutip Jumat .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gonjang-ganjing Saham Garuda Melorot hingga Manajemen Buka SuaraSaham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) cenderung melemah sejak suspensi atau gembok sahamnya dibuka. Manajemen sampai buka suara soal ini.
Baca lebih lajut »
Lagi Dipelototi BEI, Saham Garuda Sempat di Bawah Cepek Hari IniPergerakan saham Garuda Indonesia (GIAA) tengah diawasi Bursa Efek Indonesia karena saham tersebut mengalami penurunan harga di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity/UMA.
Baca lebih lajut »
Jelang Pengumuman BI Rate, IHSG Melemah di Awal PerdaganganStatistik perdagangan menunjukkan ada 165 saham yang mengalami penurunan, 145 saham menguat dan 216 saham stagnan.
Baca lebih lajut »
Saham Garuda Indonesia (GIAA) Ambrol Dilepas Para Kreditur?Emiten BUMN maskapai penerbagangan, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) sebut saham ambrol karena ada indikasi penjualan oleh para kreditur.
Baca lebih lajut »
Sahamnya Melorot Terus, Ini Penjelasan Garuda IndonesiaSaham Garuda Indonesia (GIAA) cenderung melemah dan terus turun sejak gembok saham dibuka. Ini penjelasan dari manajemen Garuda Indonesia.
Baca lebih lajut »
Indeks Bisnis-27 Dibuka Menghijau Didorong Saham-Saham Inindeks Bisnis-27 dibuka menghijau dengan kenaikan sebesar 0,04 persen ke posisi 577,88 pada perdagangan Kamis (19/1/2023) pagi ini.
Baca lebih lajut »