Saham Asia Pasifik melemah pada Jumat (17/1/2025) di tengah investor bersiap untuk serangkaian data ekonomi dari China. Indeks utama seperti Nikkei 225, Topix, dan Hang Seng mengalami penurunan, sementara IHSG menunjukkan kinerja positif pada perdagangan Kamis (16/1/2025).
Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat . Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi di tengah investor bersiap untuk serangkaian data ekonomi dari China.
China dijadwalkan melaporkan data produksi industri dan penjualan ritel pada Desember, serta angka Produk Domestik Bruto kuartal keempat. Indeks S&P 500 merosot 0,21 persen menjadi 5.937,34. Indeks Nasdaq terpangkas 0,89 persen menjadi 19.338,29. Indeks Dow Jones merosot 68,42 poin atau 0,16 persen menjadi 43.153,13.Penutupan IHSG pada 16 Januari 2025Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis . Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Total frekuensi perdagangan 1.625.963 kali dengan volume perdagangan 17 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 430,33 miliar. Sepanjang 2025, investor asing jual saham Rp 2,92 triliun. Dari mancanegara, pelaku pasar tampaknya merespon rilis data inflasi AS Desember 2024 yang sebesar 0,4 persen, inflasi secara tahunan mencapai 2,9 persen sesuai dengan perkiraan dan inflasi inti 3,2 persen, atau turun dari bulan sebelumnya atau lebih baik dari perkiraan sebesar 3,3 persen.
SAHAM ASIA PASIFIK CHINA EKONOMI INDEKS
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bursa Saham Asia Pasifik Beragam, Menunggu Keputusan Suku Bunga ChinaBursa saham Asia Pasifik bergerak beragam pada Jumat, 20 Desember 2024, dengan investor mencerna data inflasi dari Jepang dan menunggu keputusan suku bunga dari Bank Sentral China. Suku bunga Loan Prime Rate (LPR) di China dipertahankan pada level 3,1 persen (satu tahun) dan 3,6 persen (lima tahun). Sementara itu, inflasi di Jepang mencapai 2,7 persen, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi.
Baca lebih lajut »
Bursa Saham Asia Pasifik Anjlok, Ekonomi China Tidak Memenuhi HarapanBursa saham Asia Pasifik merosot pada hari Selasa (31/12/2024) seiring dengan pertumbuhan manufaktur China yang tidak memenuhi ekspektasi. Indeks CSI 300 mengalami peningkatan tahunan tetapi melemah pada hari perdagangan tersebut. Indeks Hang Seng juga menguat setelah empat tahun penurunan berturut-turut.
Baca lebih lajut »
Bursa Saham Ini Catat Kinerja Terbaik di Kawasan Asia PasifikIndeks saham acuan Taiwan yakni indeks Taiex memimpin kenaikan di bursa saham Asia Pasifik. Indeks Taiex melambung 28,85 persen per 23 Desember 2024.
Baca lebih lajut »
Saham Asia Pasifik MenguatBursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (26/12/2024), meskipun beberapa bursa tutup untuk merayakan Boxing Day. Kenaikan didorong oleh laporan anggaran baru Jepang dan optimisme pasar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Baca lebih lajut »
Saham Asia Pasifik Melemah Didorong Kekacauan Politik dan Data Industri Korea SelatanBursa saham Asia Pasifik melemah pada Senin, 30 Desember 2024, terdorong oleh pelemahan Wall Street pada Jumat, 27 Desember 2024. Indeks saham Korea Selatan, Kospi dan Kosdaq, turun secara signifikan, didorong oleh kekacauan politik, data industri yang suram, dan kecelakaan pesawat yang mematikan. Kecelakaan pesawat Jeju Air yang menabrak tembok di Bandara Internasional Muan, menewaskan 179 orang, menyebabkan kegelisahan dan instruksi inspeksi keselamatan maskapai di Korea Selatan. Sementara itu, produksi industri Korea Selatan berkontraksi pada November 2024, lebih besar dari perkiraan.
Baca lebih lajut »
IHSG Meredam Tipis di Tengah Korreksi Bursa Saham Asia PasifikIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada perdagangan Senin, 30 Desember 2024, seiring mayoritas sektor saham yang memerah dan bursa saham Asia Pasifik bervariasi.
Baca lebih lajut »