Saat Helikopter Water Bombing Karhutla Jadi Tontonan Warga Kumpeh Jambi

Indonesia Berita Berita

Saat Helikopter Water Bombing Karhutla Jadi Tontonan Warga Kumpeh Jambi
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 66 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 83%

Warga Kumpeh berbondong-bondong ke titik lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) gambut di dekat desanya. Bukan untuk ikut memadamkan, tapi hanya ingin menonton.

Liputan6.com, Jambi - Belasan warga di Dusun Puding, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Kamis sore , berbondong-bondong ke titik lokasi kebakaran hutan dan lahan gambut. Mereka yang datang itu bukan untuk memadamkan api, melainkan hanya menonton helikopter water bombing yang wara-wiri.

Helikopter water bombing 9N_AHT milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu berulang kali mondar-mandir dan melintas di bawah warga sambil membawa kantung air yang diambil dari sungai. Kemudian, air itu ditumpahkan di titik kebakaran hutan. Sementara itu, warga lainnya Darmadi mengatakan, upaya pemadaman lewat udara itu telah dilakukan sejak tiga hari terakhir. Meski wilayah itu sudah diguyur hujan, namun belum bisa memadamkan kebakaran di lahan gambut.

2 dari 3 halamanKarhutla Gambut Masih MembaraSebagian besar wilayah Jambi dalam beberapa hari terakhir sudah diguyur hujan dengan intensitas sedang, termasuk di wilayah Kumpeh. Walau diguyur hujan, belum membuat sepenuhnya api padam terutama di lahan gambut yang masih menyimpan bara api di dalamnya. Berdasarkan analisis citra satelit lansat TM 8 yang dilakukan Komunitas Konservasi Indonesia Warsi mencatat seluas 47.510 hektare kawasan hutan dan lahan di Jambi telah terbakar selama musim kemarau tahun ini.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi itu sebut Rudi, karena adanya ketidakpatuhan pemegang izin di kawasan konsesinya untuk mempertahankan muka air gambut minimal 40 centimeter di bawah permukaan tanah. Perusahaan juga dinilai tidak patuh menyiapkan sarana dan prasarana serta sumber daya dalam mitigasi karhutla.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Berburu Harta Karun Sriwijaya Usai Karhutla, Warga Dapat Emas Puluhan JutaBerburu Harta Karun Sriwijaya Usai Karhutla, Warga Dapat Emas Puluhan JutaHeboh penemuan harta karun bekas peninggalan Kerajaan Sriwijaya di lokasi bekas karhutla di Sumsel. Bahkan, ada warga yang menemukan emas senilai puluhan juta! HartaKarun Karhutla
Baca lebih lajut »

Cerita Warga Probolinggo Ditolong Mama Papua Saat Rusuh WamenaCerita Warga Probolinggo Ditolong Mama Papua Saat Rusuh WamenaSeorang warga Probolinggo bercerita ditolong oleh Mama Papua saat kerusuhan Wamena.
Baca lebih lajut »

Cerita Warga Naik ke Atap Rumah demi Selamatkan Diri Saat Ricuh di WamenaCerita Warga Naik ke Atap Rumah demi Selamatkan Diri Saat Ricuh di WamenaKericuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua masih meninggalkan luka bagi Zulkifli (47). Pria asal Minang itu menceritakan saat ia menyelamatkan diri dari kerusuhan di depan rukonya di Wamena. Seperti apa? Wamena KerusuhanWamena
Baca lebih lajut »

Gubernur Edy Pastikan Tak Ada Warga Sumut yang Meninggal Saat Kerusuhan WamenaGubernur Edy Pastikan Tak Ada Warga Sumut yang Meninggal Saat Kerusuhan WamenaGubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy mengatakan, tidak ada warga Sumut yang menjadi korban karena konflik di Wamena, Papua.
Baca lebih lajut »

Warga Bintan temukan kerangka manusia saat garap lahanWarga Bintan temukan kerangka manusia saat garap lahanWarga Kampung Karang Rejo, Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, menemukan kerangka atau tengkorak manusia.\r\n\r\nKanit ...
Baca lebih lajut »

Kebakaran hutan: Titik panas berkurang drastis, 'warga bisa lihat awan dan langit'Kebakaran hutan: Titik panas berkurang drastis, 'warga bisa lihat awan dan langit'Satelit Lapan menangkap ada 179 titik panas atau hotspot di seluruh Indonesia. Khusus di wilayah yang terdapat lahan gambut, terjadi penurunan hotspot karena diguyur hujan selama sepekan. Tapi BMKG memperingatkan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan lantaran musim kemarau masih berlangsung sampai akhir Oktober.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-17 11:41:54