Universitas Diponegoro dan RSUP dr Kariadi akui adanya bullying dalam PPDS. Mereka berkomitmen untuk melakukan pembenahan dan evaluasi sistem pendidikan.
Momen Dekan FK Undip Yan Wisnu Prakojo dan Direktur Layanan Operasional RS Kariadi Mahabara Yang Putra duduk bersama akui ada perundungan di PPDS , Jumat .Foto: Afzal Nur Iman/detikJatengFakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan RSUP dr Kariadi Semarang akhirnya mengakui adanya perundungan atau bullying dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis . Berikut sederet pernyataannya.
"Saya melihat apa yang disampaikan tadi terkait iuran kalau kita mendengarkan pelaku terkait iuran mereka akan menjelaskan rasional kenapa harus iuran. Tapi saya tahu setahu-tahunya bahwa di balik rasional pembenaran Anda, Anda itu maksudnya pelaku, itu tidak bisa diterima oleh publik sehingga saya merasa itu memang harus dihapuskan," tegas Yan.
Dirinya melakukan pembatasan itu karena sulit untuk menyetop iuran sepenuhnya. Kini, dirinya berharap iuran itu tak ada lagi. "Majority makan, mungkin 2/3-nya, kan tadi sampai bapak ibu tahu, mereka loading kerjanya berat kan kita makan tiga kali," ujar Yan.Direktur Layanan Operasional RS Kariadi, Mahabara Yang Putra, juga mengakui bahwa RS Kariadi ikut bertanggung jawab dalam perundungan yang terjadi.
Selain itu, Mahabara berjanji akan mengevaluasi PPDS yang berjalan di kantornya. Evaluasi tersebut dilakukan mulai dari proses rekrutmen hingga jam belajar. "Kita juga mengevaluasi jam pendidikan atau jam belajar di mana itu prosesnya harus kita kawinkan berapa jam belajarnya, berapa jam melayani atau jam bekerja. Kita harus strict bahwa peserta didik bukan bekerja dia adalah peserta didik jadi nanti kita evaluasinya jam pendidikan," katanya.
Ppds Universitas Diponegoro Rsup Dr Kariadi Pendidikan Dokter Perundungan Undip Ppds Undip Undip Semarang Berita Jateng Round-Up Jateng
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mahasiswi PPDS Undip Diduga Bunuh Diri Akibat Bully, Kemenkes Hentikan Sementara Prodi Anestesi RSUP Dr KariadiMahasiswi PPDS Undip Diduga Bunuh Diri, Bullying dan Penutupan Kasus di Balik Tragedi
Baca lebih lajut »
Undip Respons Pemberhentian Dekan FK dari RSUP dr Kariadi Buntut Kasus Bunuh Diri Mahasiswi PPDSWakil Rektor IV Undip Wijayanto menyayangkan pemberhentian sementara Dekan FK Undip Yan Wisnu dari posisinya sebagai dokter spesialis di RSUP dr Kariadi.
Baca lebih lajut »
Dugaan Kasus Bullying PPDS Anestesi, Aktivitas Klinik Dekan FK Undip di RSUP Kariadi DiberhentikanBerita Dugaan Kasus Bullying PPDS Anestesi, Aktivitas Klinik Dekan FK Undip di RSUP Kariadi Diberhentikan terbaru hari ini 2024-09-02 15:04:12 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Undip: Kerja Dokter PPDS di RSUP Kariadi Bisa 24 Jam per Hari, Salahkan Kemenkes Juga Dong!Universitas Diponegoro Serukan Evaluasi Jam Kerja Dokter PPDS di RSUP Kariadi.
Baca lebih lajut »
Manajemen RSUP Dr Kariadi Tangguhkan Praktik Dekan FK Undip Buntut Perundungan PPDSJPNN.com : Aktivitas klinis atau praktik Dekan FK Undip Yan Wisnu di RSUP Dr Kariadi dihentikan sementara, buntut dugaan perundungan.
Baca lebih lajut »
RSUP Kariadi dan Undip Akui Adanya Perundungan PPDSFAKULTAS Kedokteran FK Universitas Diponegoro Undip mengakui telah terjadi bullying atau perundungan pada peserta program pendidikan dokter spesialis PPDS
Baca lebih lajut »