China dan India, negara-negara yang dianggap bukan musuh Rusia ternyata sudah kepincut minyak murah Rusia. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Jakarta, CNBC Indonesia-
Mendapat sanksi dari barat, membuat Rusia harus mengambil langkah dan strategi sebagai bentuk perlawanan atas sanksi yang diberikan. Baru-baru ini Rusia secara tegas membuat keputusan untuk, tidak menjual minyaknya dengan mata uang dolar maupun euro. Rusia hanya menjualnya dengan mata uang negaranya, yakni Rubel.
Keputusan tersebut lantas membuat Uni Eropa geram dan berusaha melepas ketergantungan energi mereka pada Rusia. Uni Eropa juga meminta pertolongan Amerika, guna membantu memenuhi pasokan energi yang dibutuhkan. Rusia pun mengobral minyaknya. China dan India, negara-negara yang dianggap bukan musuh Rusia ternyata sudah kepincut minyak murah Rusia ini. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rencana Pertamina Beli Minyak dari Rusia Jadi Sorotan Media AsingRencana PT Pertamina (Persero) membeli minyak Rusia jadi sorotan media asing.
Baca lebih lajut »
Balas Dendam, Ukraina Bakar Depot Minyak RusiaSebuah serangan udara telah terjadi pada Jumat, (1/4/2022) di kota Belgorod Rusia.
Baca lebih lajut »
BREAKING NEWS-Ukraina Gempur Depot Minyak Belgorod RusiaUkraina balas invasi, dua helikopter militernya menyerang depot minyak di Belogorod, Rusia. Ukraina membalas invasi dengan menyerang depot minyak di Belgorod, Rusia,...
Baca lebih lajut »
Inilah Deretan Perusahaan Dunia Pembeli Minyak Mentah dari RusiaAdapun India dan China, yang menolak mengecam negara ini, terus membeli minyak Rusia.
Baca lebih lajut »
Pengamat Ekonomi Energi Tanggapi Rencana Pembelian Minyak Rusia oleh Indonesia |Republika OnlineMisalnya, harus pula dipikirkan biaya risiko (cost of risk) dari minyak Rusia.
Baca lebih lajut »