Rusia Blokir Informasi LGBT di 5.500 Situs Web |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Rusia Blokir Informasi LGBT di 5.500 Situs Web |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 84 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 37%
  • Publisher: 63%

Rusia baru-baru ini meloloskan undang-undang pelarangan propaganda LGBT.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Layanan Federal untuk Pengawasan Komunikasi, Teknologi Informasi, dan Media Massa Rusia telah memblokir atau menghapus informasi yang mempropagandakan LGBT pada remaja di 5.500 situs web di negara tersebut. Pemblokiran dilakukan atas perintah pengadilan.

"Sejauh ini, Layanan Federal untuk Pengawasan Komunikasi, Teknologi Informasi, dan Media Massa telah menghapus atau memblokir informasi di lebih dari 5.500 situs web yang berisi propaganda LGBT di kalangan anak di bawah umur. Materi tersebut diblokir berdasarkan keputusan pengadilan yang mengakui informasi tersebut dilarang untuk disebarluaskan," kata Wakil Kepala Rokomnadzor Vadim Subbotin, Senin , dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga Informasi itu disampaikan Subbotin kepada Komite Duma Negara tentang Kebijakan Informasi, Teknologi Informasi, dan Komunikasi. Dalam sesi tersebut, dia turut mengungkapkan bahwa dalam keadaan saat ini, dibutuhkan waktu antara dua hingga tiga bulan terhitung sejak penemuan atau pendeteksian informasi yang dilarang hingga memperoleh putusan pengadilan untuk pemblokiran."Tidak dapat diterima untuk konten semacam itu dapat diakses oleh pengguna Rusia," ujar Subbotin.

Pada 27 Oktober lalu, Duma Negara dalam pembacaan pertama dengan suara bulat meloloskan undang-undang tentang pelarangan propaganda hubungan seksual non-tradisional di Rusia, termasuk di media, internet, dan di buku serta film. Dokumen tersebut mengatur larangan propaganda hubungan seksual non-tradisional, pedofilia, serta penyebaran informasi tentang LGBT.

Terdapat proposal untuk memperkenalkan amandemen yang relevan dengan undang-undang federal tentang informasi, teknologi informasi dan keamanan informasi, di media, tentang perlindungan anak-anak dari informasi yang berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan mereka. Hal itu juga diterapkan pada periklanan dan dukungan negara untuk sinema Rusia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Blokir Akun Twitter Donald Trump Dicabut, Berkat Elon MuskBlokir Akun Twitter Donald Trump Dicabut, Berkat Elon MuskMantan presiden Amerika Serikat dan pengusaha Donald Trump bisa kembali twitteran setelah akunnya diblokir tahun lalu.
Baca lebih lajut »

Warga di Dompu Blokir Jalan 'Halangi' Pasien, Berawal Pemuda DipanahWarga di Dompu Blokir Jalan 'Halangi' Pasien, Berawal Pemuda DipanahAksi blokir jalan yang dilakukan oleh sekelompok warga di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) viral di media sosial TikTok.
Baca lebih lajut »

Protes Penanganan Tragedi Kanjuruhan Lamban, Aremania Aksi Blokir JalanProtes Penanganan Tragedi Kanjuruhan Lamban, Aremania Aksi Blokir JalanAksi tersebut dilakukan selama dua jjam disejumlah titik di Malang
Baca lebih lajut »

Aremania Blokir Jalan di Malang, Protes soal Lambannya Pengusutan Tragedi KanjuruhanAremania Blokir Jalan di Malang, Protes soal Lambannya Pengusutan Tragedi KanjuruhanSuporter Arema FC atau Aremania memblokir Jalan Danau Toba, Malang, Jawa Timur.
Baca lebih lajut »

Hindari Simpang Siur Data, Informasi Korban dan Gempa Cianjur Dipusatkan di Pendopo | merdeka.comHindari Simpang Siur Data, Informasi Korban dan Gempa Cianjur Dipusatkan di Pendopo | merdeka.comGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan Pendopo Cianjur akan menjadi pusat informasi terkait gempa Cianjur. Pemusatan ini merupakan upaya menekan potensi kesimpangsiuran data.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-26 10:23:09