Pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah mengalami pelemahan 0,12 persen atau 17 poin menjadi Rp14.877 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.860 per dolar AS.
Petugas bank menunjukkan uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa . ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww/pri.
Jakarta - Analis Senior Lukman Leong menyampaikan bahwa pelemahan Rupiah disebabkan respon investor pada data perdagangan China yang mengecewakan. "Surplus perdagangan China yang jauh lebih rendah dari perkiraan 92 miliar dolar AS, yakni hanya 65,8 miliar dolar, dan-7,5 persen vs -0,4 persen mencerminkan permintaan yang lemah," ucap dia ketika ditanya Antara, Jakarta, Rabu., tetapi sampai saat ini data ekonomi masih cenderung mengecewakan karena banyak berbagai target tak sesuai prediksi.
Kendati demikian, sentimen pada Rupiah keseluruhan masih kuat yang tercermin dari imbal hasil obligasi 10 tahun Indonesia yang turun ke level terendah sejak Januari 2022."Imbal hasil obligasi Indonesia yang turun mencerminkan permintaan yang masih kuat pada SBN . Rupiah seharusnya bisa menguat apabila data dari China tidak sejelek itu," ujarnya.menantikan serangkaian data daneknomi penting minggu depan.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp14.875 Meski Dolar AS TerkoreksiNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke posisi Rp14.875 pada Rabu (7/6/2023).
Baca lebih lajut »
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 6 Juni 2023Nilai tukar rupiah hari ini kemungkinan akan dibuka berfluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp14.850- Rp14.940 per dolar AS.
Baca lebih lajut »
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu (7/6/2023), Waswas The FedRupiah pada hari ini kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp14.830-Rp14.900 per dolar AS.
Baca lebih lajut »
Kabar Buruk Dari China, Rupiah Melemah Lagi!Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (7/6/2023).
Baca lebih lajut »