Rumah Zakat akan terus membina dan memperhatikan para pembuat gula merah.
REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAP -- Relawan Rumah Zakat Desa Berdaya Langkap menyampaikan bantuan sarana usaha kepada para empat orang pembuat gula merah di Desa Berdaya Langkap, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Sarana usaha yang diberikan yaitu wajan baja berdiameter sekitar 1 meter, sabit dan tali rafia.
Sebelumnya, bersama dua orang pembuat gula merah, Relawan membeli peralatan usaha di Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah. Dalam perjalanan menuju kota yang dituju, Toto menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Rumah Zakat dan berharap Baca Juga Setelah Relawan dan perwakilan pembuat gula membeli perlengkapan, para penerima bantuan kemudian dikumpulkan untuk diberikan pengarahan dari relawan. Salah satu penerima, Mustofa merasa sangat senang atas bantuan yang diberikan Relawan Rumah Zakat.
Bahkan sangat senangnya beliau, setelah menerima wajan yang terbuat dari baja itu langsung dibawanya pulang di atas kepala, tanpa memikirkan berat wajan yang hampir 25 kilogram.BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rumah Zakat Terus Semangat Peduli SentaniRumah Zakat terus melakukan validasi data pengungsi untuk penyaluran bantuan.
Baca lebih lajut »
Bea Cukai Lampung dan Rumah Zakat Gelar Khitanan MassalKhitanan massal dalam rangka HUT Bea Cukai ke-73.
Baca lebih lajut »
Rumah Zakat Gali Potensi Desa Berdaya PondokrejoRumah Zakat menggelar FGD dengan pengurus desa.
Baca lebih lajut »
Rumah Zakat Bermain Bersama Anak-Anak WamenaBermain merupakan salah satu kegiatan psikososial untuk menghilangkan trauma.
Baca lebih lajut »
Panik, Pangeran Charles Pinjam Uang dari Badan Amal untuk Beli RumahPangeran Charles mengaku tak bisa tidur nyenyak gara-gara utang ke badan amal itu hingga kini.
Baca lebih lajut »
Pengungsi Wamena Siap Kembali Asal Aman dan Rumah DibangunSejumlah pengungsi masih punya harapan untuk tetap tinggal di Papua.
Baca lebih lajut »