Sebuah rumah Betawi berusia sekitar 80 tahun, dikelilingi oleh gedung-gedung tinggi di area elite Setiabudi, Jakarta Selatan, menjadi daya tarik tersendiri. Rumah ini menunjukkan ciri khas arsitektur dan budaya Betawi yang masih terjaga.
Danica Adhitiawarman -- Ada rumah Betawi yang dikepung gedung di area elite Setiabudi . Rumah ini diperkirakan berdiri sejak 1940-an dan tak banyak berubah. Seperti apa penampakannya? Rumah Betawi itu berlokasi di Jl. Menteng Atas Selatan dan posisinya hook bersebelahan dengan gapura. Dari seberang jalan, terlihat kontrakan berisi bengkel, kanopi, pagar besi, dan jendela krepyak. Ini penampakan teras depan rumah yang berisi sofa dan meja. Dinding rumah berupa papan kayu yang dicat putih.
Terpajang foto-foto Ka'bah dan kaligrafi Arab pada tembok. Lantainya terbuat dari ubin model lama, seakan terbuat dari material tanah liat. Sementara plafon terbuat dari anyaman bambu dengan kombinasi warna coklat muda dan coklat gelap. Tentunya yang paling khas adalah jendela dan pintu model krepyak. Kebetulan warna kusen pintu dan jendela ini berwarna hijau muda, sehingga identik dengan warna rumah adat Betawi. Memasuki rumah, terdapat ruang tamu yang cukup luas dan dipadati beragam perabotan kayu. Ruangan ini diisi dengan tempat tidur, meja, lemari pakaian, lemari cangkir, dan sofa. Ada tiang dari kayu nangka yang diukir tali air vertikal. Sementara itu, lubang ventilasi pintu kamar berbentuk seperti bunga. Rumah ini pun terdiri dari tiga kamar tidur. Di bagian belakang ruangan ada meja makan yang dipenuhi berbagai benda. Terlihat juga dinding anyaman bambu berwarna putih. Area belakang rumah ada dapur. Terlihat ada kompor minyak tanah yang sudah tidak di gunakan, tetapi ada kompor gas di sisi lain ruangan. Selain anyaman bambu, beberapa sisi rumah ditambal dengan seng, triplek, dan fiber
Rumah Betawi Setiabudi Arsitektur Indonesia Sejarah
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Light Shop: Toko Lampu Misteri yang Membuka Pintu Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa DepanDrakor Light Shop menawarkan kisah penuh misteri dan emosi tentang sebuah toko lampu di gang kumuh yang menjadi tempat pelarian bagi orang-orang dengan beban hidup berat.
Baca lebih lajut »
IKJ lestarikan budaya Betawi lewat situs dan Jurnal BetawiInstitut Kesenian Jakarta (IKJ) meluncurkan Pusat Studi Budaya Betawi berbasis situs web beserta jurnal Betawi sebagai bagian dari upaya pelestarian dan ...
Baca lebih lajut »
Bamus Betawi nilai Pramono-Rano bisa majukan budaya BetawiKetua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, yang juga Anggota DPRD DKI, Riano P Ahmad menilai calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano ...
Baca lebih lajut »
Kojek Rap Betawi Soroti Dugaan Korupsi di Dinas Kebudayaan, Harapan Berikan Semangat untuk Seni BetawiKojek Rap Betawi membandingkan dana yang dibutuhkan untuk acara di Amerika, dengan dugaan kerugian Rp 150 miliar di Dinas Kebudayaan Jakarta.
Baca lebih lajut »
Kojek Rap Betawi Geram Atas Korupsi Stempel Fiktif di Budaya BetawiKojek Rap Betawi mengecam kasus korupsi yang melibatkan penggunaan stempel fiktif dan uang tunai Rp1 miliar. Ia menyoroti kesulitan seniman tradisi Betawi dalam mempromosikan diri di media sosial dan mempertanyakan bagaimana mereka dapat berinovasi jika dana yang seharusnya menjadi hak mereka dikorupsi. Kojek Rap Betawi berharap kasus ini diusut tuntas untuk melindungi para seniman Betawi.
Baca lebih lajut »
Perbudakan Rumah Tangga, Yang Terabaikan dalam Sejarah Kolonial BelandaPenelitian ini mengungkap adanya perbudakan rumah tangga pada penjajahan, di mana penduduk asli dipaksa kerja meski sebenarnya mereka resmi dibebaskan.
Baca lebih lajut »