Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.
Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya , Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang Sejak zaman dahulu Kota Palembang menjadi wilayah strategis sebagai pusat kekuatan politik dan ekonomi di Asia Tenggara. Lebih dari itu, di Palembang banyak disambangi para pedagang dari Tiongkok, Arab, hingga Persia.Ketika masa Kesultanan Palembang , para pedagang dari bangsa Arab ini banyak yang menetap lalu membangun rumah sehingga membentuk pemukiman.
Struktur Bangunan Kemudian untuk tiang-tiang pondasinya menggunakan batang bambu yang harus diganti secara periodik agar Rumah Rakit ini tidak hancur karena tergerus air sungai. Biasanya, keempat sudut rumah akan ditambahkan dengan tiang kokoh.Masyarakat juga ada kalanya memperkokoh rumah ini dengan sebuah tonggak yang ada di tebing sungai. Keberadaan tali tersebut sebagai antisipasi jika keempat tiang kokoh tadi rusak atau lapuk.
Rumah Rakit Budaya Sriwijaya Palembang Sejarah
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dampak Gempa Bumi Garut Kerusakan Bertambah Menjadi 52 Rumahkerusakan rumah terus bertambah dari 41 rumah menjadi 52 rumah yang tersebar 16 kecamatan.
Baca lebih lajut »
Dewan Adat Saoraja Anugerahi Pj Gubernur Sulsel Gelar Adat Daeng MappujiGelar itu diberikan dalam sebuah upacara adat yang sakral.
Baca lebih lajut »
Setelah Empat Kali Diusulkan, Hutan Adat Kinipan Mulai Temukan Titik TerangMasyarakat adat Laman Kinipan di Kalimantan Tengah kembali mengajukan usulan hutan adat mereka untuk keempat kalinya.
Baca lebih lajut »
Mengintip Sungai-Sungai di Surga dan Kelezatan Rasa AirnyaSungai-sungai di surga memiliki rasa air yang tidak terdapat di dunia. rasanya begitu nikmat dan lezat.
Baca lebih lajut »
Pencemaran Segea dan Sungai-sungai di Teluk Weda Kian Parah, Kapan Pemerintah Mau Mulai Serius Tangani?"Sebagian besar sungai-sungai di Teluk Weda telah hancur lebur. Dan belum ada satu perusahaan pun yang disanksi," kata Adlun Fiqri.
Baca lebih lajut »
BPTD Lampung bangun halte sungai pertama dukung angkutan sungai daerahBalai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Lampung membangun halte sungai pertama di Provinsi Lampung guna mendukung kemajuan angkutan sungai di ...
Baca lebih lajut »