Roman Abramovich Bantah Tagih Pinjaman Rp 26,9 Triliun ke Chelsea TempoSport
TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Rusia Melalui juru bicaranya, ia mengatakan bahwa pemberitaan tersebut sepenuhnya salah.Abramovich menjual Chelsea, klub Liga Primer Inggris, setelah invasi Rusia ke Ukraina. Ia memutuskan menjual klub yang ia miliki sejak 2003 itu sebelum sanksi pemerintah Inggris untuknya. Ia mendapat sanksi karena dituduh menjadi orang dekat Vladimir Putin.
'Kedua, Tuan Abramovich belum meminta pinjaman untuk dilunasi kepadanya. Saran seperti itu sepenuhnya salah, seperti halnya kabar yang menyebutkan bahwa Abramovich menaikkan harga klub beberapa waktu terakhir.''Sebagai bagian dari tujuan Mr. Abramovich untuk menemukan pemilik baru yang baik untuk Chelsea FC, bagaimanapun ia telah mendorong setiap penawar di seluruh proses ini untuk melakukan investasi di klub.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pendukung Minta Penjualan Chelsea Berlangsung Cepat dan TransparanPemilik Chelsea Roman Abramovich menawarkan klub London itu untuk dijual pada 2 Maret lalu sebelum disanksi oleh pemerintah Inggris terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Baca lebih lajut »
Sektor Properti Masuk 5 Besar Penyumbang Investasi Terbanyak Triwulan ICapaian realisasi investasi pada periode Januari-Maret 2022 tersebut sebesar Rp 282,4 triliun
Baca lebih lajut »
Duh, Chelsea Terancam Dicoret dari Premier League gegara AbramovichChelsea terancam dicoret dari Premier League terkait akuisisi klub. Itu disebabkan keinginan Roman Abramovich mendapatkan kembali uang dia di Stamford Bridge.
Baca lebih lajut »
AS Ternyata Doyan Tuna hingga Udang RI, Ini BuktinyaAmerika Serikat (AS) menjadi negara tujuan ekspor utama hasil perikanan RI dengan nilai sebesar US$ 727,27 juta atau setara Rp 10,5 triliun (kurs Rp 14.500).
Baca lebih lajut »
Bank Mandiri (BMRI) Bidik KPR Segmen Milenial Tembus Rp4 Triliun | Finansial - Bisnis.comBank Mandiri menargetkan penyaluran KRP ke segmen milenial sebesar Rp4 triliun pada 2022.
Baca lebih lajut »
Gegara Grab-Didi di Asia, Uber Rugi Rp 86 TriliunHal ini disebabkan oleh penurunan valuasi investasinya di Asia.
Baca lebih lajut »