Rohingya ditolak: 'Bara' di balik penolakan pengungsi Rohingya di Aceh, 'saya sebelas hari di laut, makan sehari sekali'

Indonesia Berita Berita

Rohingya ditolak: 'Bara' di balik penolakan pengungsi Rohingya di Aceh, 'saya sebelas hari di laut, makan sehari sekali'
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 131 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 56%
  • Publisher: 50%

'Bara' di balik penolakan pengungsi Rohingya di Aceh, 'saya sebelas hari di laut, makan sehari sekali'.

Kasus penolakan sebagian warga Aceh terhadap ratusan pengungsi Rohingya saat hendak berlabuh dengan perahu kayu, disebut sosiolog bisa memicu kekacauan dan mempertegas gesekan antara warga di masa depan.

Ini merupakan gambaran dari penolakan sebagian warga setempat terhadap pengungsi Rohingya dari rekaman video yang diterima BBC News Indonesia.Mustaqimmah, 22 tahun, bersama tiga anaknya harus melalui perjalanan sebelas hari di laut. Kini pengungsi Rohingya asal Bangladesh terancam diusir warga dari pengungsian sementara di Kabupaten Pidie, Aceh.

Dengan kedatangan pengungsi, kini gedung Mina Raya dipadati 482 orang Rohingya. Sisanya berasal dari kedatangan pengungsi tahun sebelumnya. Mustaqimmah, 22 tahun, salah satu pengungsi Rohingya asal Bangladesh ikut rombongan kapal pertama. Ia membawa serta tiga anak di dalam kapal, dan sejauh ini pergi karena “susah hidup” di negara asalnya.Pengungsi lainnya adalah Muhammad Abbas, 17 tahun. Ia datang sendirian dan “saya mencari tujuan mana saja yang lebih aman.”

“Kedua, masuk mereka ke sini, tanpa konfirmasi dengan pihak setempat. Jangan kan dengan kami desa, dengan Mustika pun tidak pernah dibicarakan. Oleh karenanya, kami tidak dianggap pemerintah di Padang Tiji ini, sehingga kami menolak,” kata Azwani. Jubir UNHCR Mitra Salima Suryono kepada AFP mengatakan: "Kami masih berusaha memastikan keselamatan para pengungsi, dengan cara berkordinasi dengan pemerintah setempat. Kami harap, pengungsi Rohingya bisa direlokasi ke tempat yang lebih baik.“Menurut sosiolog dari Universitas Syiah Kuala, Siti Ikramatoun perubahan sikap warga Aceh ini, lantaran akumulasi pengalaman tidak menyenangkan dari hubungan berinteraksi dengan pengungsi Rohingya selama bertahun-tahun.

Kekhawatiran ini memicu desakan agar pemerintah mengurus pengungsi bukan sekadar "memberikan kebutuhan sandang, papan, pangan". “Saya rasa Indonesia juga sangat sensitif dengan citra internasional. Jadi jelas, maksud saya, jika tidak ada yang dilakukan, maka akan ada kritik internasional terhadap Indonesia untuk hal itu. Dan saya rasa Indonesia tidak menginginkan hal itu,” katanya.Ia juga memperkirakan gelombang pengungsi Rohingya ke Indonesia akan semakin besar ke depannya, lantaran situasi politik, ekonomi dan sosial di negara asal etnis ini – Bangladesh dan Myanmar – semakin buruk.

Saat ditanya mengenai alternatif lokasi penampungan karena adanya penolakan warga, dan potensi konflik, Devi menjawab: “Sampai saat ini belum ada arahan dari pimpinan terkait hal tersebut”.Rohingya: Bagaimana masa depan anak-anak pengungsi yang lahir hingga lima tahun di kamp “Indonesia sendiri bukan negara Pihak pada konvensi sehingga tidak ada kewajiban untuk menampung,” kata Iqbal melalui keterangan kepada BBC News Indonesia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

LSM minta Pemerintah Aceh tangani pencemaran batu bara di Aceh BaratLSM minta Pemerintah Aceh tangani pencemaran batu bara di Aceh BaratLembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Alam Hutan dan Lingkungan (Ahan) Barat Selatan Aceh meminta kepada Pemerintah Aceh dan DPR Aceh agar serius melakukan ...
Baca lebih lajut »

Pengungsi Rohingya Ditolak Warga Bireuen Aceh, Ternyata Ini Alasannya!Pengungsi Rohingya Ditolak Warga Bireuen Aceh, Ternyata Ini Alasannya!Warga Desa Pante Sukon, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen menolak kedatangan pengungsi Rohingya gelombang ketiga dalam bulan ini.
Baca lebih lajut »

Gempa Dangkal Magnitudo 5 Guncang Aceh, Terasa di Aceh Besar dan Banda AcehGempa Dangkal Magnitudo 5 Guncang Aceh, Terasa di Aceh Besar dan Banda AcehGempa Magnitudo 5 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Aceh Besar, Aceh, Selasa (7/11/2023), pukul 04.12.47 WIB.
Baca lebih lajut »

Gempa Magnitudo 4,8 Getarkan Kota Sabang Aceh, Terasa di Banda Aceh dan Aceh BesarGempa Magnitudo 4,8 Getarkan Kota Sabang Aceh, Terasa di Banda Aceh dan Aceh BesarGempa Magnitudo 4,8 menggetarkan wilayah Kota Sabang Aceh, Jumat malam (27/10/2023).
Baca lebih lajut »

Tersisa Satu Seksi, Warga Aceh Bisa Segera Jajal Tol Sigli-Banda Aceh |Republika OnlineTersisa Satu Seksi, Warga Aceh Bisa Segera Jajal Tol Sigli-Banda Aceh |Republika OnlineLima seksi Tol Sigli-Banda Aceh telah beroperasi dengan panjang 48,5 km.
Baca lebih lajut »

Ribuan Warga Muhammadiyah Aceh Shalat Idul Adha di Kampus Unmuha dan 3 Lokasi Lainnya di AcehRibuan Warga Muhammadiyah Aceh Shalat Idul Adha di Kampus Unmuha dan 3 Lokasi Lainnya di AcehRibuan jemaah warga Muhammadiyah Aceh melaksanakan Shalat Idul Adha 1444 Hijriah di halaman parkir kampus Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) Banda Aceh, Rab
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-21 00:22:20