Dari biasanya 25% masyarakat Jawa Barat yang membutuhkan bansos, kini 65% atau 38 juta jiwa memerlukan urunan tangan pemerintah untuk bertahan hidup. RidwanKamil via detikfinance
Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil membeberkan situasi menghadapi penyebaran virus Corona di wilayah tersebut. Menurut RK, Corona ini menyebabkan peningkatan jumlah masyarakat yang memerlukan bantuan sosial dari pemerintah. Dari biasanya 25% masyarakat yang membutuhkan bansos, kini 65% atau 38 juta jiwa memerlukan urunan tangan pemerintah untuk bertahan hidup.
RK bahkan membandingkan upaya penanggulangan penyebaran dan juga dampak Corona dengan Korea Selatan. Ia mengatakan, meski populasi Jabar dan Korsel sama yakni sekitar 50 juta penduduk, namun dana untuk menghidupi masing-masing rakyatnya jauh berbeda. "Nah terkait ekonomi PSBB ini kami berlakukan karena ini berhasil secara ilmiah menurunkan kecepatan. Dulu Bodebek kecepatan virus cuma 1,27 di indeks. Barang siapa di atas 1 itu nggak bagus, kalau indeks di bawah 1 artinya virus terkendali kira-kira itu teori kesehatannya. Bodebek sebelum PSBB itu indeksnya 1,27. Setelah PSBB indeks kesehatannya 1,07, itu lumayan kan," imbuh dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Emil: 38 Juta Jiwa Warga Jabar Butuh Bantuan |Republika OnlineEmil menyoroti pentingnya keadilan anggaran dari pemerintah pusat ke daerah.
Baca lebih lajut »
Ridwan Kamil Minta Pusat Beri Bantuan 38 Juta Warga JabarMenurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, bantuan yang diberikan pemerintah pusat kepada 9 juta warga Jabar terdampak corona masih kurang.
Baca lebih lajut »
38 Dokter, 17 Perawat Meninggal Selama Covid-19 di Indonesia |Republika OnlineIDI membentuk tim audit untuk menelusuri kematian para dokter dan tenaga medis.
Baca lebih lajut »
Update Corona Sumbar 6 Mei: 238 Positif, 38 Orang SembuhAda 5 perawat di puskesmas Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang baru terinfeksi virus corona. Kini isolasi mandiri.
Baca lebih lajut »