Ekonom senior Rizal Ramli mengaku heran dengan klaim pemerintahan Joko Widodo terkait dengan kondisi ekonomi bangsa Indonesia saat ini. Pasalnya,
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Rizal Ramli memposting sebuah grafis yang menunjukan perbedaan Indonesia dengan tiga negara yang ada di Asean yakni Malaysia, Vietnam dan Filipina.
“Katanya hebat, kok indikator-indikatornya jauh dibandingkan negara-negara ini? Memang hebatnya di slogan-slogan dan pidato-pidato doang,” tulis Rizal dalam unggahannya itu, pada Senin . Dalam grafik itu menunjukan bahwa tahun 2021, rasio GDP dengan penerimaan pajak Indonesia hanya 9,1 persen. Jauh tertinggal dari Filipina yang mencapai 16,1 persen diikuti Malaysia 13 persen dan Vietnam 12,9 persen.
Pada tahun 2022, balance of payment justru Indonesia defisit sebesar 1,3 miliar dolar AS. Sementara Malaysia surplus sebesar 3,4 miliar dolar AS, Vietmen surplus 1,5 miliar dolar AS dan Filipina surplus 600 juta dolar AS.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kadin Indonesia Dukung Investor Kanada Masuk IndonesiaKadin Indonesia siap memfasilitasi dan menjadi pintu masuk calon investor asal Kanada yang ingin menanamkan modal di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Bangun Training Center Timnas Indonesia di IKN, Optimis Sepak Bola Indonesia Semakin baikPemerintah untuk mendukung sepak bola Indonesia, akan membangun pusat latihan atau training center Timnas Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN Nusantara).
Baca lebih lajut »
Jokowi Sentil Pemda Soal Air Minum PDAM, Ini KatanyaPresiden Jokowi menyentil Pemda agar tidak seenaknya menaikkan harga air minum PDAM. Ini katanya.
Baca lebih lajut »
Borok Teddy Minahasa Dibongkar Mantan Anak Buahnya yang Nyaris Depresi, Begini KatanyaBorok Teddy Minahasa dibongkar di persidangan Seperti salah satunya diungkap oleh mantan anak buahnya sendiri eks Kapolres Bukit Tinggi AKBP Doddy Prawiranegara
Baca lebih lajut »
KPK Sebut Harta Tak Wajar Pejabat Bisa Jadi Dasar Pidana jika Sumbernya Tak Bisa DijelaskanWakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, harta kekayaan pejabat negara yang tidak bisa dibuktikan asal usulnya bisa menjadi dasar penegakan hukum pidana. Nasional KPK
Baca lebih lajut »