Ritual Maybong di Tangerang: Warga Tionghoa Rayakan Imlek dengan Ziarah Kubur

Budaya Berita

Ritual Maybong di Tangerang: Warga Tionghoa Rayakan Imlek dengan Ziarah Kubur
CHINA BENTENGIMLEKMAYBONG
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 105 sec. here
  • 9 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 66%
  • Publisher: 74%

Warga keturunan Tionghoa (China Benteng) di Tangerang, Banten, merayakan Tahun Baru Imlek dengan ritual Maybong, yaitu ziarah kubur leluhur. Mereka membawa hio, wewangian, dan makanan untuk diletakkan di makam. Selain berdoa, mereka juga berkumpul dan makan bersama di pelataran makam.

Warga keturunan Tionghoa (China Benteng) melaksanakan ziarah kubur atau dikenal dengan istilah Maybong di Pemakaman Kawasan Panongan, Tangerang, Banten, Rabu (29/1/2025). Etnis Tionghoa menjadi satu warna tersendiri bagi Indonesia. Asimilasi tradisi dan budaya yang mereka bawa dari China dengan budaya di Indonesia, membuatnya menjadi bagian dari budaya tradisional Indonesia.

Meski tradisi mereka sudah sedikit hilang karena perbedaan generasi, namun masih ada sisa-sisa ritual yang melekat dan masih dilakukan oleh etnis ini. Salah satunya berziarah ke makam leluhur, atau disebut Maybong, yang dilakukan pada saat perayaan Tahun Baru China atau Imlek. Ritual Maybong sendiri sedikit berbeda dengan ziarah pada umumnya. Jika ziarah biasa identik dengan bunga tabur, namun untuk Maybong lebih identik dengan hio, wewangian dan hidangan makanan. Selain itu, keluarga Tionghoa yang berziarah ke makam leluhur juga biasanya tidak sekadar datang untuk berdoa. Usai berdoa kepada arwah yang telah tiada, mereka menyempatkan diri untuk bercengkarama di pelataran makam, yang biasanya dibuat cukup luas tersebut. Di sana mereka asik duduk berbincang satu sama lain sambil menikmati hidangan makanan yang mereka bawa dari rumah. Seperti yang dilakukan oleh Okih, salah satu anak dari keluarga mendiang Lauw Tjoan Nio Pria usia 40 tahun ini menjalani ritual Maybong di pemakaman bersama dengan keluarga besarnya. 'Kami di sini datang dari pukul 6 pagi bisa menghabiskan waktu 1-2 jam hanya sekadar mengobrol santai dan makan bersama'. 'Kita makan disini (di makam) depan nenek kita agar nenek saya juga bisa merasakan kebersamaan kumpul di momen perayaan Imlek ini' katanya kepada CNBC Indonesia. Beberapa dari salah satu keluarga juga menyalakan petasan sebagai tanda hari besar Imlek dan pengingat untuk keluarga yang ditinggalkan. Tahun Baru Imlek memang biasa dimanfaatkan oleh etnis Cina Benteng untuk berkumpul bersama sanak keluarga. Bahkan ada yang rela jauh-jauh datang dari perantauan ke kampung halaman hanya untuk merasakan hangatnya nuansa kekeluargaan. Cina Benteng adalah sebutan untuk komunitas peranakan Tionghoa yang tinggal di Tangerang, Banten. Sebutan ini muncul karena komunitas ini bermukim di dekat benteng Belanda yang berdiri di Tangerang pada tahun 1684. Momen kumpul keluarga juga ia abadikan seperti foto bersama keluarga di depan makam almarhum lie cin sen/ encen yang sudah memiliki 4 keturunan anak mantu cucu hingga buyut

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

CHINA BENTENG IMLEK MAYBONG ZIARAH KUBUR TRADISI KULTUR

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jemaat Tionghoa Rayakan Tahun Baru Imlek 2025 di TangerangJemaat Tionghoa Rayakan Tahun Baru Imlek 2025 di TangerangIbadah malam Tahun Baru Imlek 2025 di Vihara Boen Tek Bio, Kota Tangerang berlangsung khidmat. Jemaat memohon keselamatan dan kehidupan lebih baik. Tahun Imlek 2025 menandai kedatangan Tahun Ular Kayu yang membawa makna kebijaksanaan dan keberuntungan.
Baca lebih lajut »

Warga Tionghoa Padati Vihara Jelang Imlek 2576Warga Tionghoa Padati Vihara Jelang Imlek 2576Sejumlah warga Tionghoa memadati Vihara Dharma Bhakti dan Wihara Dharma Sakti di Jakarta Barat untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili. Mereka melakukan berbagai tradisi seperti sembahyang, membakar uang arwah, dan melepas burung.
Baca lebih lajut »

Duka Imlek: Saat Warga Tionghoa Ditangkap & Berujung PembantaianDuka Imlek: Saat Warga Tionghoa Ditangkap & Berujung PembantaianSuasana Imlek tahun 1740 berujung panas imbas terjadi penangkapan warga Tionghoa oleh VOC. Kejadian ini berujung pada pembantaian besar-besaran.
Baca lebih lajut »

Warga Tionghoa di RI Ternyata Tak Pakai Nama Asli, Ini PenyebabnyaWarga Tionghoa di RI Ternyata Tak Pakai Nama Asli, Ini PenyebabnyaMayoritas warga Tionghoa di Indonesia ternyata tak pakai nama asli. Mereka menggunakan nama berbau Jawa. Ini penyebabnya
Baca lebih lajut »

Warga Tionghoa di Bandar Lampung Berbenah Sambut Imlek 2025Warga Tionghoa di Bandar Lampung Berbenah Sambut Imlek 2025Persiapan terlihat di sejumlah tempat, salah satunya Vihara Amurwa Bhumi Graha di Telukbetung Selatan.
Baca lebih lajut »

Warga Tionghoa Bersihkan Vihara Amurva Bhumi Jelang ImlekWarga Tionghoa Bersihkan Vihara Amurva Bhumi Jelang ImlekWarga keturunan Tionghoa membersihkan patung Buddha dan area ibadah lainnya di Vihara Amurva Bhumi, Jakarta, Rabu (22/1/2025). Ritual bersih-bersih tersebut dilakukan secara gotong royong jelang perayaan Imlek. Selain sebagai ritual atau tradisi, bersih-bersih di Vihara Amurva Bhumi bertujuan agar para jemaah lebih khusyuk berdoa dan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-16 08:47:44