Risma mengatakan Pemkot Surabaya tetap memegang teguh semangat kesatuan NKRI.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta maaf atas insiden yang menimpa para mahasiswa asal Papua di asrama mereka pada Jumat lalu. Risma menegaskan informasi soal pengusiran mahasiswa Papua di Surabaya itu tidak benar.
Baca Juga Dia melanjutkan, seluruh pejabat Pemkot Surabaya tetap memegang teguh semangat kesatuan NKRI. Bahkan, Risma mengungkapkan kabag Humas Pemkot Surabaya pun berasal dari Papua. Dia melanjutkan, kejadian di asrama mahasiwa Papua itu terjadi karena ada penurunan bendera merah putih di sana. Setelah itu, ada organisasi masyarakat yang meminta kepolisian untuk melakukan tindakan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kepala Bekraf Minta Maaf soal Video Lelang Perpecahan NegeriKepala Bekraf menyampaikan permintaan maaf secara terbuka lewat akun Twitter-nya karena turut membagi video berdurasi satu menit tentang Lelang Perpecahan.
Baca lebih lajut »
Khofifah Minta Maaf soal Insiden yang Menimpa Mahasiswa PapuaGubernur Khofifah Indar Parawansa menjamin seluruh mahasiswa Papua yang tengah menempuh studi di Jawa Timur akan dilindungi dan terjaga keamanannya.
Baca lebih lajut »
Gubernur Papua Barat Minta Wakil Wali Kota Malang Minta MaafGubernur Papua Barat, Dominggus Macan menyayangkan sikap Wakil Wali Kota Malang yang mengancam mahasiswa Papua di Malang untuk pulang.
Baca lebih lajut »
Video HUT RI 'Lelang' Bukan dari Bekraf, Triawan Minta Maaf Sempat Unggah'Saya mohon maaf sudah mengupload sesuatu yang bisa diinterpretasikan macam-macam,' kata Kepala Bekraf, Triawan Munaf. VideoHUTRI
Baca lebih lajut »
Wagub Papua Barat: Pendemo Meminta Oknum yang Mengeluarkan Pernyataan Rasis Minta MaafPara pendemo menganggap, apa yang terjadi di Surabaya dan Malang tidak bisa mereka terima karena bersifat rasis. Oknum tersebut harus minta maaf.
Baca lebih lajut »