Sebuah penelitian di Afrika Selatan menunjukkan bahwa risiko rawat inap dan penyakit parah pada orang yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron lebih rendah dibandingkan dengan varian Delta.
Cohen mengatakan bahwa temuan penelitian tersebut kemungkinan dapat digeneralisasikan ke negara-negara lain di Afrika sub-Sahara yang juga memiliki tingkat infeksi sebelumnya yang sangat tinggi.
Para penulis itu memasukkan beberapa catatan dan memperingatkan agar menghindari kesimpulan terlalu jauh tentang karakteristik intrinsik Cohen menjelaskan, diperkirakan 60 persen hingga 70 persen orang di Afrika Selatan telah mengidap infeksi Covid-19 sebelumnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
WHO: Omicron Lebih Cepat Menyebar dari Varian Delta |Republika OnlineGejala yang muncul ketika terinfeksi Omicron tidak lebih ringan dari Delta.
Baca lebih lajut »
Tingkat Keparahan Varian Omicron 70 Persen Lebih Rendah Dibanding DeltaNamun, hingga saat ini tingkat keparahan varian Omicron tersebut masih jadi perdebatan.
Baca lebih lajut »
WHO Belum Simpulkan Efek Omicron Lebih Parah dari Varian DeltaWHO mengatakan belum memiliki data yang cukup mengenai keparahan varian Omicron COVID-19.
Baca lebih lajut »
Reinfeksi Omicron Bisa 5,4 Kali Lebih Tinggi Dibanding DeltaKewaspadaan terhadap menyebarnya varian Omicron tidak boleh kendur mengingat kemampuan varian ini dalam memicu infeksi ulang. Reinfeksi Omicron bisa 5,4 kali lebih tinggi dibanding varian Delta. Iptek AdadiKompas aik_arif
Baca lebih lajut »
Tingkat Keparahan Varian Omicron 70 Persen Lebih Rendah Dibanding DeltaNamun, hingga saat ini tingkat keparahan varian Omicron tersebut masih jadi perdebatan.
Baca lebih lajut »
WHO: Omicron Lebih Cepat Menyebar dari Varian Delta |Republika OnlineGejala yang muncul ketika terinfeksi Omicron tidak lebih ringan dari Delta.
Baca lebih lajut »