Pekerjaan nelayan kepiting memiliki banyak risiko, mulai dari penggunaan kapal kecil yang rentan tenggelam hingga bahaya tali yang berat. Musim dingin yang menusuk dan jam kerja yang panjang juga menambah tantangan. Meskipun pekerjaan ini menawarkan potensi penghasilan besar, namun hanya cocok bagi mereka yang siap menghadapi risiko tinggi.
Pekerjaan sebagai nelayan kepiting memiliki banyak risiko. Salah satu bahaya terbesar adalah penggunaan kapal kecil. Kapal seperti ini lebih mudah tenggelam atau terbalik dibandingkan kapal besar. Selain itu, kapal kecil sering tidak dilengkapi alat keselamatan atau bantuan medis, sehingga jika terjadi masalah, nelayan harus menghadapinya sendiri.
Bank digital syariah pertama di Indonesia, PT Bank Aladin Syariah Tbk , merayakan ulang tahunnya yang ketiga pada Minggu, 19 Januari 2025. Harga emas internasional turun di awal perdagangan Asia pada hari Senin, 20 Januari 2025. Hal yang sama terjadi pada logam mulia Antam.
Nelayan KEPITING RISIKO BAHAYA Penghasilan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pelindo Inisiasi Program Teman Nelayan untuk Pemberdayaan Nelayan di Kalimantan BaratPT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) dan Pelindo Regional 2 Pontianak meluncurkan program Teman Nelayan untuk meningkatkan pemberdayaan keluarga nelayan di sekitar Pelabuhan Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat. Program ini meliputi pelatihan digital marketing untuk UMKM dan pelatihan bahasa Inggris untuk anak usia sekolah.
Baca lebih lajut »
Singapura Klarifikasi Tudingan Intimidasi Nelayan Batam, Himpunan Nelayan Tak PuasHimpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kepulauan Riau tak puas dengan aksi polisi Singapura yang membahayakan nelayan Batam
Baca lebih lajut »
Asosiasi Ragukan Kelompok Nelayan Bangun Pagar 30 Km di Laut TangerangBeberapa asosiasi nelayan menanggapi pernyataan kelompok nelayan yang mengaku membangun pagar di perairan Kabupaten Tangerang.
Baca lebih lajut »
Eks Real Madrid Fabio Coentrao Terjerat Perdagangan 'Seafood' IlegalPemain berusia 36 tahun itu pensiun dari sepak bola profesional pada 2021 dan beralih menjadi nelayan.
Baca lebih lajut »
Kepengurusan Ganda HNSI Mengguncang NelayanHimpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dihadapkan pada krisis kepengurusan ganda yang menimbulkan kegelisahan di kalangan nelayan. Aktivis Nelayan HNSI Andy Willkam Sinaga menyoroti ketidakjelasan kepemimpinan dan kurangnya advokasi terhadap hak-hak nelayan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi nelayan Indonesia, seperti penangkapan ikan ilegal, eksploitasi sumber daya ikan, dan kebijakan yang tidak merata. Pemerintah diharapkan dapat turun tangan untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan HNSI dan memastikan organisasi tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan optimal.
Baca lebih lajut »
KKP Batasi Penangkapan Kepiting untuk Keberlanjutan EkosistemKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membatasi penangkapan komoditas kepiting melalui Peraturan Menteri KP Nomor 16 Tahun 2022. Batasan ini menetapkan minimal lebar karapas 12 cm atau berat 150 gram per ekor kepiting. Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono menyatakan pembatasan ini untuk menjaga keberlanjutan ekosistem kepiting, karena penangkapan sebelumnya dianggap masif tanpa mempedulikan kelangsungan komoditas.
Baca lebih lajut »