Riset: Mikroplastik Lebih Banyak Ditemukan dalam AMDK Gelas Plastik |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Riset: Mikroplastik Lebih Banyak Ditemukan dalam AMDK Gelas Plastik |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 49 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 63%

Penelitian tim Khusnul dilakukan terhadap beberapa merek AMDK.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Riset menunjukkan, air minum dalam kemasan gelas plastik ternyata paling banyak terkontaminasi mikroplastik, bukan di dalam AMDK botol dan galon plastik. Hasil penelitian terbaru ini dilakukan oleh para peneliti dari Fakultas Kelautan dan Perikanan , Universitas Hasanuddin , Makassar, bekerja sama dengan lembaga FMCG Insights.

Penelitian tim Khusnul dilakukan terhadap beberapa merek AMDK dalam berbagai bentuk kemasan, yaitu botol, galon, dan gelas. Dari setiap merek dan kemasan diambil sampel empat buah. Identifikasi polimer dalam penelitian ini menggunakan Fouier-Transform Infrared Spectrometer 8400S Shimadzu. Konsentrasi partikel mikroplastik yang ditemukan berkisar antara 1,67–12,00 partikel/L. Konsentrasi partikel mikroplastik dengan kuantitas seperti ini, menurut Khusnul, masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan yang pernah ditemukan oleh sejumlah penelitian. Dibandingkan botol dan galon plastik, gelas plastik ternyata menjadi kemasan terbanyak yang terkontaminasi mikroplastik.

Hasil riset mereka mendapatkan bahwa jumlah fiber mencapai 92,19 persen dari mikroplastik yang ditemukan dan sisanya adalah fragmen . Ukuran mikroplastik yang ditemukan untuk fiber yaitu 94,46-4.496,34 µm. Ukuran mikroplastik dalam bentuk fragmen yaitu 58,01-574,16 µm.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Efektivitas Sistem 4 Hari Kerja Versi Penelitian TerbaruEfektivitas Sistem 4 Hari Kerja Versi Penelitian TerbaruSistem 4 hari kerja sedang diuji coba di sejumlah negara. Menurut riset terbaru, yang dirilis pada 30 Desember 2022, pengurangan hari kerja ini dapat meningkatkan produktivitas karyawan sampai 10 persen. Jan-Emmanuel De Neve, Direktur Pusat Penelitian Kesejahteraan Publik di Oxford University, Inggris, menulis alasan sistem 5 hari kerja, yang berlaku sejak awal abad XX, tak lagi sesuai dengan kehidupan abad XXI.
Baca lebih lajut »

Agama dan Musibah: Mencari Relevansi Keduanya di Era Post-Truth - Pikiran-Rakyat.comAgama dan Musibah: Mencari Relevansi Keduanya di Era Post-Truth - Pikiran-Rakyat.comKetika antropologi sebagai ‘biangnya’ penelitian ilmu sosial, maka banyak yang mengkorelasikan bencana dengan agama.
Baca lebih lajut »

Prediksi Meleset, Peneliti BRIN Aktif Bagikan Informasi CuacaPrediksi Meleset, Peneliti BRIN Aktif Bagikan Informasi CuacaPeneliti klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional Erma Yulihastin tetap menyebarkan informasi seputar prakiraan cuaca.
Baca lebih lajut »

Sebut Megawati Ahli Strategi, Analis Nilai Capres PDIP Sengaja Belum Diumumkan hingga KiniSebut Megawati Ahli Strategi, Analis Nilai Capres PDIP Sengaja Belum Diumumkan hingga KiniMegawati bakal mengusung capres berdasarkan alat ukur yang terukur, berbasiskan riset.
Baca lebih lajut »

Sungai Citarik, Anak Sungai Citarum Bakal Jadi Laboratorium Citarum - Pikiran-Rakyat.comSungai Citarik, Anak Sungai Citarum Bakal Jadi Laboratorium Citarum - Pikiran-Rakyat.comGabungan peneliti dalam negeri dan luar negeri mengusulkan adanya Ekowisata Citarik di Citarum sebagai laboratorium hidup untuk penelitian.
Baca lebih lajut »

UP2P Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Gelar Kegiatan Peduli Gempa CianjurUP2P Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Gelar Kegiatan Peduli Gempa CianjurUnit Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (UP2P) Universitas Jayabaya bersama Senat Mahasiswa melakukan aksi sosial bagi para korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-01 09:46:40