Riset: GoFood Leading di Bisnis Layanan Pesan Antar Makanan Online via tribunnews
Menurut JAKPAT, pengumpulan data riset tersebut dilakukan pada 25-26 Mei 2022 dengan melibatkan 1.624 responden di kota besar di Indonesia melalui kuesioner via aplikasi JAKPAT. Margin of error riset ini di bawah 3 persen.Riset ini menyatakan, sebanyak 61 % responden menggunakan aplikasi dalam ekosistem GOTO ini di tiga bulan terakhir. Sementara sebesar 55 % menggunakan ShopeeFood diikuti GrabFood di posisi ketiga dan TravelokaEats menempati urutan keempat.
Secara umum, 39 % responden menggunakan aplikasi ini sebagai layanan OFD yang paling sering dipilih konsumen diikuti ShopeeFood , GrabFood , dan TravelokaEats .paling sering digunakan antara lain, pertama, banyak diskon dan promosi dengan persentase mencapai 76 % . Kedua, responden familiar dengan aplikasi ini . Kemudahan metode pembayaran yang tersedia menjadi faktor ketiga.
Faktor lainnya adalah banyaknya pilihan restoran dan menu , rating aplikasi , kecepatan pengantaran , dan tampilan aplikasi menarik yang mudah digunakan . Responden dalam riset ini menempatkan ShopeeFood sebagai aplikator layanan OFD paling banyak diskon dan promosinya yang mencapai 89 % . Tempat kedua adalah GrabFood baru kemudian”Menurut riset kita memang sensitivitas harga itu jadi salah satu variabel yang kuat untuk memengaruhi keputusan konsumen.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IHATEC Kerjasama dengan Lembaga Riset Jepang Soal Produk Halal |Republika OnlineKerja sama ini mempercepat tujuan internasionalisasi ekosistem halal.
Baca lebih lajut »
Perlu Mekanisme Rinci Terkait Ganja untuk Riset di UU Narkotika |Republika OnlineDi Indonesia, riset tanaman ganja untuk medis hingga saat ini belum ada.
Baca lebih lajut »
BRIN: Legalisasi Ganja Butuh Kajian & Riset Klinis MendalamIni Kata BRIN Soal Kajian & Riset Klinis Ganja Medis
Baca lebih lajut »
IDI Siap Diajak Riset Soal Ganja untuk Medis | Kabar24 - Bisnis.comIDI siap berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan untuk riset terkait pemanfaatan tanaman ganja sebagai kebutuhan medis.
Baca lebih lajut »
Wamenkes: Riset Ganja Medis Tak Perlu Revisi UU NarkotikaDante Saksono Harbuwono mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan segera membuat regulasi mengizinkan riset ganja medis.
Baca lebih lajut »
Pakar: Tak Perlu Revisi UU Narkotika untuk Keperluan Riset GanjaGanja di Indonesia belum pernah digunakan sama sekali untuk peruntukan medis karena belum ada bukti yang kuat tentang uji klinis ganja di Indonesia.
Baca lebih lajut »